Yanti Noor, istri mendiang musisi Chrisye, saat ditemui dalam konferensi pers film 'Chrisye' di The Hook, Jakarta Selatan, 21 September 2016. TEMPO/Dini Teja

kesehatan

Istri Mendiang Chrisye, Yanti Noor Meninggal karena Stroke, Kenali Gejalanya pada Wanita

Sabtu, 8 Februari 2020 20:00 WIB
Reporter : Cantika.com Editor : Silvy Riana Putri

CANTIKA.COM, Jakarta - Kabar duka menghampiri keluarga musisi Indonesia. Istri mendiang Chrisye, Damayanti Noor yang akrab disapa Yanti Noor meninggal di Cimacan, Jawa Barat, pada Sabtu 8 Februari 2020. Ia wafat karena penyakit stroke. Sementara itu, Chrisye meninggal akibat kanker paru pada 2007.

Sejumlah musisi membagikan kabar duka wafatnya Yanti Noor melalui unggahan Instagram, termasuk Ryan D’Masiv. Ia mengunggah foto dengan Yanti Noor. Di foto tersebut tampak mendiang Yanti Noor berbusana serba hitam sembari tersenyum ke arah kamera. Sementara, Ryan bergaya kasual dengan kaus abu-abu dan celana jeans sembari memegang gitar milik mendiang Chrisye.

Ia menuliskan, “Innalilahi wainailaihi rajiun.. telah berpulang Tante Yanti noor.. istri dari almarhum chrisye.. semoga Almarhumah ditempatkan di tempat yang terbaik di sisi ALLAH SWT.. Al fatihah.. terimakasih sudah percaya kepada saya untuk jagain gitar2 dari almarhum Chrisye …”

Stroke yang dialami Yanti Noor terjadi saat ada gumpalan darah yang menghambat aliran darah menuju otak. Mengutip laman Sehatq, stroke bisa terjadi pada siapa saja. Namun wanita memiliki risiko stroke yang lebih tinggi.

Center of Disease Control Amerika Serikat memperkirakan 1 dari 5 wanita di negara tersebut akan mengalami stroke, bahkan jumlah kematian akibat stroke dikatakan dua kali lebih tinggi daripada kanker payudara. Selain itu, stroke dituding sebagai pembunuh nomor 3 bagi wanita di sana.

Stroke sering diawali dengan gejala sulit berbicara atau tidak jelas mengucapkan kata-kata. Gejala stroke yang paling umum, antara lain:

- Gangguan penglihatan di salah satu atau kedua mata.

- Mati rasa mendadak atau lumpuh di bagian anggota tubuh satu sisi.

- Kesulitan berbicara tiba-tiba.

- Sakit kepala mendadak, sulit berjalan atau kehilangan keseimbangan tubuh.

Perempuan memiliki faktor risiko stroke yang unik. Memiliki tekanan darah tinggi saat hamil meningkatkan risiko stroke. Beberapa jenis obat KB juga bisa menyebabkan risiko stroke pada wanita dengan tekanan darah tinggi, apalagi jika wanita tersebut merokok.

Tidak hanya itu, perempuan juga memiliki kecenderungan dua kali lebih tinggi mengalami depresi dan gangguan kegelisahan. Masalah kesehatan mental ini juga ditemukan dapat meningkatkan risiko stroke pada wanita.

Meski demikian, tidak semua wanita berisiko mengalami stroke. Wanita Afrika-Amerika berisiko dua kali lebih tinggi mengalami stroke, dan penyebab utamanya kemungkinan karena tekanan darah tinggi, berat badan berlebih, dan penyakit diabetes.

SILVY RIANA PUTRI | SEHATQ