Ilustrasi diet (pixabay.com)

kesehatan

Diet IU Turunkan Bobot 5 Kg dalam Seminggu, Tapi Ini Bahayanya

Senin, 6 Januari 2020 18:30 WIB
Reporter : Sehatq.com Editor : Silvy Riana Putri

CANTIKA.COM, Jakarta - Diet IU sudah tidak asing lagi bagi pencinta K-pop. Dipopulerkan aktris dan penyanyi Lee Ji-eun alias IU, diet ini disebut-sebut sebagai salah satu metode diet paling ngetren pada 2019 lalu.

Diet ala IU bisa dikatakan ekstrem dalam segala hal, mulai dari menu, efeknya bagi tubuh, hingga penurunan berat badan yang dihasilkannya. Betapa tidak, dalam sehari, IU hanya boleh sarapan dengan satu buah apel, makan siang dengan dua butir ubi, dan makan malam dengan menenggak segelas susu protein.

Diet ini dilakukan minimal 3 hari, namun IU menjalaninya hingga satu minggu. Hasilnya, pemeran utama dalam film seri Hotel Del Luna itu dapat menurunkan berat badan hingga 5 kg hanya dalam tempo satu minggu tersebut.

Penurunan berat badan yang sangat drastis tersebut sebetulnya bukanlah keajaiban. Pasalnya, total kalori yang masuk ke tubuh IU dalam sehari hanyalah sekitar 500 kalori, sedangkan wanita dewasa pada umumnya membutuhkan 1.500-3.000 kalori dalam sehari.

Ahli gizi menyatakan diet ala IU ini sebetulnya sah-sah saja dilakukan selama hanya dalam jangka waktu pendek. Bila dilakukan secara terus-menerus, diet dengan defisit kalori yang terlalu jauh justru akan membahayakan tubuh.

IU sendiri memang mengakui hanya melakukan diet ini untuk keperluan syuting atau konser saja, itu pun dilakukannya dengan menahan berbagai rasa tidak nyaman pada tubuhnya. Anda pun sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menjalani diet ala IU ini.

Apa saja bahayanya? Mengurangi asupan makanan yang mengandung karbohidrat memang banyak direkomendasikan saat Anda ingin menurunkan berat badan. Namun, perubahan yang sangat drastis dalam pola makan akan mengubah metabolisme Anda karena karbohidrat adalah salah satu sumber energi yang dibutuhkan oleh tubuh.

Dalam jangka pendek, kekurangan karbohidrat akan menunjukkan beberapa gejala, seperti pusing, mual, konstipasi, dehidrasi, letargi (sering merasa lemas, lesu, dan tidak bertenaga), kehilangan selera makan, dan napas bau.

Jika Anda melakukan diet IU dalam jangka panjang, kekurangan karbohidrat pada tubuh dapat membawa efek yang lebih parah. Berat badan Anda akan mengalami efek yoyo (naik-turun secara drastis dan terus-menerus), masalah pencernaan, hingga kolesterol tinggi, penyakit ginjal, dan osteoporosis.

Hal lain yang patut diwaspadai dalam diet ala IU adalah kurangnya asupan protein di dalamnya. Dalam menu tersebut, satu-satunya sumber protein hanyalah susu protein.

Padahal ada banyak sumber protein lain yang bisa Anda dapatkan dari alam, baik protein hewani maupun nabati yang berguna untuk tubuh. Ahli gizi pun menyarankan konsumsi protein pada setiap porsi makanan Anda, bukan hanya saat malam hari seperti yang dilakukan dalam diet IU.

Protein adalah pondasi penting dalam pembentukkan otot, kulit, enzim, dan hormon di dalam tubuh Anda. Ketika pola makan Anda salah sehingga Anda menderita kekurangan protein, berbagai masalah kesehatan bisa muncul, seperti edema alias pembengkakan pada bagian tubuh tertentu, misalnya pada perut.

Selain itu risiko timbunan lemak pada hati, pengurangan massa otot, dan merusak kepadatan tulang sehingga Anda rentan mengalami retak atau patah tulang.

Ketika tubuh kekurangan protein, ia akan memerlihatkan tanda-tanda, seperti nafsu makan meningkat. Bila Anda sedang menjalani diet IU dan belakangan ingin terus mengonsumsi makanan yang terasa gurih, itu bisa jadi salah satu ciri bahwa tubuh Anda sedang kekurangan protein.

Apabila Anda punya masalah dengan berat badan, tidak ada salahnya jika Anda berkunjung ke dokter atau ahli gizi. Mereka akan memberikan rekomendasi makanan yang cocok untuk diet Anda sehingga tidak hanya mendapat bentuk tubuh idaman, namun juga mendapatkan kesehatan dan metabolisme tubuh yang optimal.