Ilustrasi perencanaan keuangan (pixabay.com)

ragam

Berikut Bukti Rendahnya Perencanaan Keuangan di Indonesia

Kamis, 14 November 2019 10:30 WIB
Reporter : Antara Editor : Silvy Riana Putri

CANTIKA.COM, Jakarta - Berdasarkan Indeks Kesehatan Finansial dari survei yang dilakukan perusahaan layanan keuangan GoBear menunjukkan sebanyak 63 persen pekerja di Indonesia tidak memiliki tabungan yang cukup, jika mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Hal itu karena kesadaran penduduk Indonesia untuk merencanakan keuangan masih rendah.

Country Director GoBear Indonesia Tris Rasika melalui keterangan pers, akhir Oktober 2019 silam, menjelaskan Indonesia memperoleh skor 7,5 dari rentang nilai 1-10 terkait pekerja yang merasa aman terkait keuangan. Namun baru 37 persen di antara mereka yang memiliki tabungan cukup untuk enam bulan, jika kehilangan sumber pendapatan utama atau PHK.

"Orang Indonesia merasa aman secara keuangan dengan nilai 7,5 dari skala 1-10, namun baru sebagian yang memiliki tabungan untuk mencukupi kebutuhan hidup lebih dari enam bulan jika mereka kehilangan sumber pendapatan utamanya," kata Tris.

Beberapa hasil dari survei tersebut menunjukkan penduduk Indonesia belum memulai perencanaan keuanga, meski sudah berusia 35 tahun. Penduduk Indonesia ketika berusia 41 tahun, bahkan baru mempersiapkan dana pensiun dan pada usia 45 tahun merasa dana pensiun yang dikumpulkan sudah cukup.

Hal ini juga menjadi ironi karena sebenarnya penduduk Indonesia memiliki pengetahuan yang baik mengenai produk dan jasa keuangan. Sayangnya belum diikuti dengan perencanaan keuangan yang baik.

Survei GoBear menunjukkan sebanyak 43 persen masyarakat Indonesia merasa lebih mudah mengakses produk-produk keuangan dibandingkan dengan orang lain. Namun jumlah rata-rata produk keuangan yang dimiliki tiap responden hanya 7,91 produk dari 18 produk keuangan. "Yang paling banyak dimiliki orang Indonesia adalah produk tabungan dan asuransi kesehatan," tutur ia.

Penelitian ini dilakukan dengan wawancara kuantitatif secara daring terhadap karyawan di empat negara yakni Indonesia, Hong Kong, Singapura dan Thailand. Sayangnya, GoBear tidak menyebutkan jumlah responden di masing-masing negara.

GoBear, yang menamakan dirinya sebagai supermaket keuangan, hadir di Indonesia pada awal tahun ini.

ANTARA