Lisa Blackpink. Soompi

ragam

Young Lex Lecehkan Lisa Blackpink di Media Sosial, Kata Psikolog

Rabu, 25 Juli 2018 07:41 WIB
Reporter : Yatti Febri Ningsih Editor : Rini Kustiani

CANTIKA.COM, Jakarta - Young Lex menjadi sorotan karena video saat dia melakukan unboxing album girl band asal Korea Selatan BlackPink. Dalam video itu, Young Lex mengucapkan kata-kata tidak pantas yang ditujukan kepada salah satu anggota Lisa BlackPink. Padahal selama ini Young Lex menyatakan kalau dia penggemar Lisa BlackPink.

Baca juga:
Jisoo Blackpink Suka Eksperimen Busana Feminin

"Foto-foto buat (sensor), buat bahan (sensor), mana sih Neng Lisa, bikin album kayak gini juga ah, foto-foto," ucap Young Lex dalam video. Meski kata-kata tersebut disensor, para Blink - sebutan untuk penggemar Blackpink, menangkap maksudnya. Pria berusia 26 tahun itu diketahui mengucapkan kata-kata yang menjadikan foto Lisa BlackPink sebagai bahan imajinasi seksual.

Hal ini kemudian menjadi sorotan, tidak terkecuali oleh psikolog Kasandra Putranto. Dia menilai fenomena ini sebagai tanda anak muda di mana otak mereka belum berkembang maksimal. "Orang yang tidak bisa menjaga omongan di media sosial terkait tiga hal, yaitu kematangan, pengendalian emosi, dan keterampilan sosial," kata Kasandra Selasa, 24 Juli 2018.

Girlband BLACKPINK (Youtube)

Keterbatasan dari ketiga hal tersebut, menurut Kasandra, membuat seseorang tidak mampu menjaga lisannya, termasuk di media sosial. Di sisi lain, saat ini media sosial juga menjadi sarana untuk mengekspresikan diri, memperoleh informasi, sekaligus memperluas jaringan.

Mengenai penggemar yang bicara kasar tentang idolanya, Kasandra mengatakan, hal ini harus dilakukan asesmen mendalam. Tujuannya, mengetahui bagaimana kondisi psikologis penggemar tersebut. Dalam beberapa kasus, ada beberapa penggemar yang justru memanfaatkan idolanya untuk menjadi jalan pintas menjadi terkenal.

"Pada akhirnya prestasi tidak menarik lagi. Mereka lebih tertarik pada hal-hal yang sifatnya kontroversial negatif. Semakin negatif, semakin cepat tersebar dibandingkan informasi yang positif," ucap Kasandra.