Advertisement
Advertisement
Advertisement

Apa Itu Tren Perjalanan Townsizing?

foto-reporter

Reporter

google-image
Ilustrasi perempuan melakukan perjalanan solo. Foto: Pexels

Ilustrasi perempuan melakukan perjalanan solo. Foto: Pexels

Advertisement

CANTIKA.COM, Jakarta - Dalam industri perjalanan alias traveling, townsizing semakin digemari wisatawan terutama generasi muda. Townsizing merupakan tren perjalanan di mana orang-orang memilih untuk mengunjungi kota-kota kecil ketimbang mengunjungi tempat-tempat populer. Tren perjalanan ini membuat wisatawan menikmati aktivitas sederhana namun tetap menyenangkan. 

Istilah townsizing berasal dari laporan tren perjalanan Priceline “Where To Next?” 2025, yang dirilis pada bulan Oktober 2024. Hasilnya, sebanyak 67 persen wisatawan muda memandang liburan sebagai kesempatan untuk mewujudkan impian mereka di kota kecil.

“Liburan ini menawarkan kesempatan unik untuk tetap menjelajah, sekaligus melepas penat dan menikmati suasana nyaman dan autentik yang hanya bisa ditawarkan oleh destinasi urbanisasi.” ujar pakar tren perjalanan konsumen Priceline, Christina Bennett, kepada HuffPost

Konsep perjalanan ini intinya adalah berjalan santai dan menikmati kesenangan sederhana seperti jalan-jalan santai di tempat yang indah atau makan malam. Blogger perjalanan Isabel Leong mengatakan seiring semakin sibuk aktivitas sehari-jari dan bertambahnya tuntutan banyak orang memilih libur untuk bersantai.

Kelebihan Townsizing

Stephen Lee, spesialis perjalanan Eropa di Unforgettable Travel Company mengatakan manfaat townsizing adalah menjauh dari keramaian, terutama di lokasi-lokasi yang saat ini sedang dilanda pariwisata berlebihan, seperti Barcelona.

“Dengan merencanakan perjalanan ke destinasi yang lebih kecil, mungkin kurang dikenal, wisatawan juga dapat menemukan lebih banyak nuansa kehidupan sehari-hari, alih-alih mengikuti rencana perjalanan yang populer atau sangat direkomendasikan," katanya. 

Townsizing juga memungkinkan wisatawan membangun koneksi yang lebih bermakna dengan destinasi dan penduduk setempat. Selain itu menawarkan pengalaman yang benar-benar autentik dan kesempatan untuk berbincang santai dengan penduduk setempat. Selain cenderung lebih terjangkau dan tidak terlalu ramai.

Kekurangan Townsizing

Namun menurut Laura Lindsay pakar tren perjalanan global di Skyscanner. kekurangan townsizing adalah aksesibilitas. “Kota-kota besar seringkali lebih populer karena memiliki bandara utama atau beberapa pilihan bandara, sehingga memudahkan wisatawan untuk berkunjung. Di banyak kota kecil, jumlah penerbangan terbatas, atau pilihan penerbangan tersebut mungkin memerlukan beberapa kali transit," ujarnya. 

Selain lebih sedikit akomodasi, beberapa layanan mungkin hanya tersedia secara musiman. Katlyn Svendsen direktur senior hubungan masyarakat global di Travel South Dakota mengatakan perencanaan yang tepat dapat mempermudah perjalanan townsizing

Apakah kamu tertarik menjajal tren perjalanan townsizing? Atau kamu sudah menerapkannya dan gaya liburan kamu banget.

Pilihan Editor: 7 Tips Pesan Hotel Nyaman dan Hemat untuk Liburan

NIA PRATIWI

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement