Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tips Merawat Rambut Lepek saat Musim Hujan, Kondisioner Adalah Kunci

foto-reporter

Reporter

google-image
Ilustrasi perempuan dengan rambut basah. Foto: Freepik.com/Jcomp

Ilustrasi perempuan dengan rambut basah. Foto: Freepik.com/Jcomp

Advertisement

CANTIKA.COM, Jakarta - Rambut basah karena hujan mungkin membuat kamu merasa seperti tokoh utama dalam film, tetapi bagi kesehatan rambut, hal itu sama sekali tidak romantis. Bahkan, yang lebih parah, kondisi cuaca selama musim hujan, mulai dari kelembapan tinggi hingga hari-hari yang suram dan minim sinar matahari, semakin merusak rambut dan melemahkan helaian rambut. Hal ini membutuhkan rutinitas perawatan rambut yang menyeluruh untuk melindungi rambut.

Dr. Aparna Santhanam, dokter kulit dan pelatih kesehatan holistik, berbagi panduan terperinci dengan HT Lifestyle, yang mencakup 5 hal penting yang perlu kamu ketahui agar kamu dapat merawat rambut dengan baik di musim hujan ini, no rambut lepek club:

Tips Merawat Rambut Lepek saat Musim Hujan

1. Air hujan tidak ramah untuk rambut

Air hujan di perkotaan tidaklah murni. Saat jatuh, air tersebut mengumpulkan polutan, debu, dan partikel asam dari udara. Bahan-bahan ini dapat mengganggu pH alami kulit kepala, meninggalkan residu yang mengurangi kilau rambut, melemahkan kutikula, menyebabkan rambut kusut dan patah, dan bahkan memperparah ketombe atau gatal. Mandi kejutan bukan hanya menyegarkan. Itu adalah pencucian kimia yang tidak diinginkan rambutmu.

2. Bilas segera setelah basah kuyup

Aturan pertama untuk menyelamatkan rambut saat musim hujan adalah jangan biarkan air hujan mengering di rambut. Segera setelah kamu tiba di rumah, bilas hingga bersih dengan air hangat untuk menghilangkan polutan dan residu sebelum dapat menimbulkan kerusakan lebih lanjut. Untuk hasil terbaik, lanjutkan dengan sampo lembut bebas sulfat untuk membersihkan secara efektif tanpa menghilangkan minyak alami

3. Selalu kondisikan dan keringkan dengan benar

Setelah keramas, penggunaan kondisioner sangatlah penting. Gunakan kondisioner yang menghidrasi untuk menutup kutikula, mengurangi rambut kusut, dan mengembalikan kelembapan yang hilang akibat polusi dan kelembapan. Tepuk-tepuk rambut hingga kering dengan handuk lembut, jangan menggosoknya dengan kuat, karena dapat merusak helaian rambut yang basah. Keringkan dengan udara jika memungkinkan, dan jika menggunakan panas, simpan pada pengaturan dingin.

4. Produk pelindung rambut

Hari hujan butuh strategi rambut yang tepat. Gaya rambut pelindung seperti kepang, sanggul, atau ekor kuda mengurangi paparan kelembapan dan gesekan, sehingga meminimalkan rambut kusut dan mengembang.

Serum anti-kusut atau kondisioner tanpa bilas dengan perlindungan kelembapan dapat membantu menjaga rambut tetap halus bahkan saat udara lembap. Sampo penjernih (seminggu sekali) dapat menghilangkan penumpukan akibat keringat, produk penata rambut, dan polusi tanpa membuat rambut terlalu kering.

5. Sesuaikan rutinitas perawatan rambut dengan musimnya

Hindari keramas secara berlebihan. 2–3 kali seminggu dengan sampo ringan sudah cukup untuk menjaga keseimbangan tanpa memicu minyak berlebih. Jaga kesehatan kulit kepala. Jika kamu mengalami ketombe, gatal, atau rambut rontok yang terus-menerus dan semakin parah selama musim hujan, segera konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan perawatan yang tepat waktu. 

Dokter kulit profesional dapat membantu mengidentifikasi kondisi yang mendasarinya, seperti infeksi jamur atau sensitivitas kulit kepala, yang memerlukan perawatan khusus. Udara musim hujan lembap, tetapi rambut tetap bisa kering akibat polusi. Masker kondisioner mendalam seminggu sekali dapat meningkatkan ketahanan dan kilau rambut.

Pilihan Editor: Tips Merawat Rambut ala Mikha Tambayong, Pakai Minyak Kemiri Resep Ibu Tercinta

HINDUSTAN TIMES 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement