DFSK dan Seres Raih 782 SPK di PEVS 2025, Ini Model Terlarisnya - gooto_mobil Cantika.com

Advertisement
Advertisement
Advertisement

DFSK dan Seres Raih 782 SPK di PEVS 2025, Ini Model Terlarisnya

foto-reporter

Reporter

google-image
Seres 3 di PEVS 2025. (Dok Seres)

Seres 3 di PEVS 2025. (Dok Seres)

Advertisement

GOOTO.COM, Jakarta - PT Sokonindo Automobile melaporkan jumlah surat pemesanan kendaraan (SPK) yang mereka dapatkan sepanjang Periklindo Electric Vehicle Show atau PEVS 2025. Secara total, DFSK dan Seres mencatatkan SPK sebanyak 782 unit.

Capaian positif ini juga dibarengi sejumlah penghargaan yang didapatkan DFSK dan Seres di PEVS 2025. Mobil listrik Seres 3 langsung mendapatkan respons positif dengan menerima penghargaan kategori Favourite Car Launch.

Selain Seres 3, DFSK Gelora E juga mendapatkan penghargaan kategori Favorite Commercial Vehicle di PEVS 2024. Sedangkan mobil listrik Seres E1 dinobatkan sebagai Most Affordable EV Car.

“Partisipasi kami dalam ajang pameran bergengsi seperti PEVS 2025 merupakan kesempatan penting untuk memamerkan produk kami dan berkontribusi pada pertumbuhan pasar kendaraan listrik. Ini memotivasi kami untuk terus berinovasi demi menyediakan Solusi mobilitas terbaik bagi pelanggan kami,” kata Director of Sales Center PT Sokonindo Automobile, Cing Hok Rifin.

Seres 3 sendiri diklaim menjadi pendorong penjualan PT Sokonindo Automobile sepanjang PEVS 2025. Mobil listrik baru tersebut sudah dipesan sebanyak 305 SPK oleh konsumen Indonesia.

Lalu Seres E1 menorehkan 152 SPK, termasuk versi Scuto Signature Edition. Sedangkan mobil terlaris PT Sokonindo Automobile di PEVS 2025 jatuh kepada Gelora E. Model ini mencatat 325 SPK (Blind Van 250 unit, Mini Bus 75 unit).

PT Sokonindo Automobile sendiri membawa tiga model mobil listrik dalam ajang PEVS 2025. Beberapa model tersebut adalah Seres E1 (termasuk varian Scuto Signature Edition), Seres 3, dan Gelora E.

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement