Catat, Kurangi Konsumsi Daging Olahan untuk Cegah Penyakit Kardiovaskular

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi bacon. Foto: Unsplash/Michelle @Shelly Captures It

Ilustrasi bacon. Foto: Unsplash/Michelle @Shelly Captures It

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam Lancet Planetary Health, mengurangi 10 potong bacon (daging asap olahan) setiap minggu dapat secara signifikan mengurangi kematian akibat penyakit kardiovaskular, diabetes, dan kanker kolorektal. Penelitian itu mengungkapkan mengurangi konsumsi daging olahan berpotensi menyelamatkan ribuan nyawa, sehingga patut dipertimbangkan demi masa depan yang lebih sehat.

Tim peneliti dari Global Academy of Agriculture and Food Systems, University of Edinburgh bersama dengan University of North Carolina, Chapel Hill menemukan bahwa mengurangi konsumsi daging olahan sekitar sepertiga atau setara dengan sekitar 10 potong daging asap seminggu dapat mencegah lebih dari 350.000 kasus diabetes di Amerika Serikat selama 10 tahun.

Hal ini juga dapat menyebabkan 92.500 kasus penyakit kardiovaskular lebih sedikit dan 53.300 kasus kanker kolorektal lebih sedikit selama satu dekade.

"Mengurangi konsumsi (daging olahan dan tidak olahan) hingga 30 persen menghasilkan 1.073.400 kasus diabetes lebih sedikit, 382.400 kasus penyakit kardiovaskular lebih sedikit, dan 84.400 kasus kanker kolorektal lebih sedikit," bunyi pernyataan penelitian dikutip dari laman Medical Daily, Jumat, 5 Juli 2024.

Pernyataan penelitian lebih lanjut adalah mengurangi asupan daging merah tidak olahan saja hingga 30 persen – yang berarti mengurangi sekitar satu burger daging sapi seberat seperempat pon seminggu – menghasilkan lebih dari 732.000 kasus diabetes lebih sedikit. Hal ini juga menghasilkan 291.500 kasus penyakit kardiovaskular lebih sedikit dan 32.200 kasus kanker kolorektal lebih sedikit.

Para peneliti mencatat bahwa lebih banyak kasus penyakit dapat dicegah dengan mengurangi daging merah yang tidak diolah dibandingkan dengan daging olahan, sebagian karena asupan harian rata-rata daging merah yang tidak diolah lebih tinggi (47 g per hari) dibandingkan dengan daging olahan (29 g per hari).

Pemotongan konsumsi daging juga telah direkomendasikan oleh berbagai organisasi nasional dan internasional untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, termasuk Komite Perubahan Iklim di Inggris dan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa atau IPCC.

"Penelitian kami menemukan bahwa perubahan pola makan ini juga dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan di AS, sehingga ini merupakan solusi yang menguntungkan bagi manusia dan planet ini," kata Profesor Lindsay Jaacks, salah satu penulis studi.

Berarti selain demi kesehatan, mengurangi konsumsi daging olahan juga berdampak baik untuk lingkungan.
 
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika
Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."