Tips Mengelola Keuangan untuk Persiapan Resesi, Jangan Cairkan Investasi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi mengelola keuangan. Shutterstock

Ilustrasi mengelola keuangan. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Isu resesi mulai berembus pada awal 2022, dan para ekonom memperkirakan ada sekitar 50-50 kemungkinan resesi terjadi pada 2022 atau awal 2023, berkat inflasi. Namun, sebagian besar ahli berpendapat bahwa ini kemungkinan akan menjadi resesi ringan—tidak seperti Resesi Hebat 2008 yang mendatangkan malapetaka pada tabungan dan karier banyak orang. 

Tetapi ada beberapa pergerakan uang yang mungkin ingin Anda pertimbangkan untuk membuktikan keuangan Anda lepas dari resesi — dan membantu Anda mengatasi segala ketidakpastian.

Apa yang bisa dilakukan mulai dari sekarang?

1. Lunasi utang berbunga tinggi

Jika Anda memiliki utang kartu kredit, pinjaman pribadi, atau utang berbunga tinggi lainnya, tugas pertama adalah melunasinya secepat mungkin. "Hal itu perlu ditangani segera dan diprioritaskan daripada menabung," kata Isabel Barrow, direktur perencanaan keuangan di Edelman Financial Engines. "Tarif ini biasanya lebih tinggi daripada yang dapat Anda hasilkan dari uang tunai dan bunga majemuk. Pikirkan seperti ini—jika Anda kehilangan pekerjaan tetapi tidak memiliki hutang, Anda selalu dapat kembali ke kartu kredit untuk membantu Anda melewatinya." 

2. Siapkan dana darurat 

Setelah utang berbunga tinggi Anda diurus, kumpulkan dana darurat Anda. "Selama resesi, biasanya tingkat pengangguran meningkat dengan cepat, dan biasanya tidak turun secepat pemulihan," jelas Barrow. "Anda perlu memastikan bahwa Anda dapat mengatasi badai jika terjadi gangguan pendapatan." Barrow merekomendasikan agar kliennya menyimpan pendapatan selama enam bulan hingga dua tahun untuk menutupi diri mereka dari resesi—tetapi berapa pun jumlah yang dapat Anda hemat sekarang akan sangat membantu.

3. Pertimbangkan kembali pembelian dalam jumlah besar 

Jika Anda berharap meng-upgrade mobil Anda mungkin ingin mundur, terutama jika Anda memiliki kekhawatiran tentang keamanan pekerjaan. "Tingkat permintaan masih sangat tinggi untuk mobil, rumah, dan perjalanan, dan pasokannya sangat rendah," kata Barrow. "Jika Anda tidak membutuhkannya sekarang—jangan membelinya."

Ilustrasi mengelola keuangan. Shutterstock

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."