Perempuan Dinilai Lebih Sulit Berhenti Merokok Dibandingkan Pria

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi wanita merokok. shutterstock.com

Ilustrasi wanita merokok. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Tembakau mempengaruhi setiap organ manusia dan perokok memiliki risiko lebih tinggi terkena berbagai jenis kanker. Anda mungkin bertanya, kita semua tahu merokok itu berbahaya, tapi adakah hubungannya dampak rokok pada gender? Kebanyakan wanita adalah perokok sesekali, tetapi kini ada peningkatan mencolok pada perokok harian yang adalah wanita. Tren peningkatan penggunaan tembakau yang mengkhawatirkan oleh penduduk perempuan perkotaan menjadi perhatian utama.

Menurut sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam European Society of Cardiology, wanita merasa lebih sulit untuk berhenti merokok daripada pria. Menurut psikolog ada beberapa alasan mengapa berhenti merokok lebih sulit bagi seorang wanita. “Merokok membuatnya merasa terbebaskan, itu menjadi seperti mekanisme koping untuk menghadapi tekanan hariannya dan beberapa wanita juga cenderung percaya bahwa itu membantunya menjaga berat badan. Tapi ini semua adalah alasan berbahaya yang membuat mereka membayar mahal,” ujar psikolog itu seperti dilansir dari Times of India.

Studi lain mengamati bahwa pria dan wanita sama-sama merasakan merokok secara berbeda. Pria merokok untuk efek nikotin yang lebih kuat, sementara wanita merokok untuk mengatur suasana hati mereka atau menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial. Itu juga menunjukkan bahwa lebih banyak wanita mendambakan merokok saat mengalami episode stres.

Selain itu, Dr. Vineet Govinda Gupta, Konsultan Senior, Onkologi Medis, Rumah Sakit Artemis, Gurugram, mengatakan, ada jeda waktu 10 hingga 20 tahun untuk efek buruk merokok untuk menunjukkan gejalanya pada populasi yang mengonsumsi tembakau. Penyakit yang berhubungan dengan tembakau, seperti kanker paru-paru dan kepala-leher, hampir menjadi penyakit eksklusif para pria sampai sekarang. Pada wanita ini, efek merokok akan terlihat di usia akhir 40-an dan 50-an.

Beberapa cara yang paling disarankan untuk berhenti merokok adalah temukan cara untuk tetap sibuk, cobalah mengunyah permen karet, banyak mengonsumsi air, berolahraga secara teratur, menghindari pemicu yang membuat Anda ingin merokok dan mengakui pencapaian kecil sekalipun.

Baca: Alasan Remaja Mulai Merokok, dari Pertemanan Hingga Gara-Gara Konten

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."