Hari Film Nasional, Rans Entertainment Gandeng Dio Living Gelar Sayembara

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Kolaborasi Dio Living dan Rans Entertainment

Kolaborasi Dio Living dan Rans Entertainment

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaHari Film Nasional dirayakan pada 30 Maret 2022. Hari itu merupakan hari pertama produksi film Darah dan Doa (Long March of Siliwangi) karya Bapak Perfilman Indonesia, Usmar Ismail, dimulai pada tahun 1950. Film tersebut merupakan film Indonesia pertama yang secara resmi diproduksi oleh orang Indonesia sebagai negara bebas oleh Pusat Film Nasional Indonesia. Hari Film Nasional diperingati pada hari itu untuk mengingat karya anak bangsa dalam dunia layar lebar dengan harapan dapat memperkuat nilai budaya Indonesia yang kaya.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hilmar Farid mengatakan meski terimbas pandemi Covid-19, dari tahun ke tahun perfilman Indonesia terus mengalami peningkatan. Hilmar Farid pun mengapresiasi keterlibatan pemerintah daerah dan seluruh masyarakat atas upaya mereka memajukan perfilman Indonesia dalam wujud penguatan pendidikan dan literasi, demi menumbuhkan semangat cinta tanah air, pembangunan karakter bangsa, serta peningkatan nilai-nilai budaya. “Melalui Kemendikbudristek, pemerintah turut mengambil peran serta dalam pemajuan perfilman nasional khususnya pada masa pandemi Covid-19,” kata Hilmar dalam keterangan pers yang diterima Cantika pada 31 Maret 2022.

Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Ahmad Mahendra menimpali bahwa Hari Film Nasional merupakan hari bersejarah yang diperingati oleh seluruh masyarakat. Pada hari itu, perlu sekali masyarakat memberi dorongan agar film-film dengan nilai pendidikan dan budaya yang beragam dalam negeri dapat terus berkembang. “Kemajuan perfilman Indonesia menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat Indonesia,” kata Ahmad Mahendra.

Produsen furnitur lokal yang terinspirasi dari keanggunan dan kekayaan Indonesia, Dio Living mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk kembali mengingat dan mengapresiasi keanggunan Indonesia melalui karya video pendek 60 detik. Program ini merupakan hasil kerja sama dengan perusahaan entertaiment milik Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, RANS Entertainment.

Sayembara yang diadakan oleh Dio Living dan Rans Entertainment dengan tema “Aku dan Indonesia” secara daring di media sosial Instagram pada tanggal 1 Maret 2022 lalu dilaksanakan dengan harapan dapat mengangkat kesadaran masyarakat akan menghargai karya anak bangsa dalam bidang perfilman Indonesia. Terdapat 189 partisipan yang ikut andil dalam Sayembara Karya Anak Bangsa dalam memperlihatkan kebudayaan dan keindahan Indonesia. Tingginya partisipasi masyarakat menjadi bukti antusiasme masyarakat tinggi dalam mendukung kemajuan perfilman Indonesia. Dari seluruh peserta, terpilih tiga pemenang dengan karya terbaik untuk menerima uang tunai dan produk furnitur Dio Living sebagai tanda dukungan dan apresiasi karya mereka. Mereka adalah Iwan RS, Robby Eka Putra Fatiha dan Ign Mahendra Duta Saputra.

Sebelumnya, RANS Entertainment akan merambah ke dunia furnitur dan berencana berkolaborasi dengan Dio Living. Dalam hal ini Raffi Ahmad menilai Dio Living memiliki konsep yang bagus (dalam) mencakup nusantara dan kebudayaan Indonesia. "RANS Entertainment (merasa), jika ingin membuat hotel, apartemen dan lainnya harus menggunakan furnitur Dio Living yang merupakan furnitur produk lokal kebanggaan Indonesia,” kata Raffi Ahmad.

Kolaborasi antara Dio Living dengan RANS Entertainment dimulai dengan partisipasi Raffi Ahmad dalam Sayembara Karya Anak Bangsa yang saat ini sedang berlangsung. Dalam menyambut Hari Film Nasional, Raffi Ahmad menjadi juri untuk pengumuman pemenang Sayembara Karya Anak Bangsa melalui Instagram Live pada Rabu, 30 Maret 2022.

Baca: Hari Film Nasional, Marcella Zalianty: Beruntung Bisa Bekerja di Dunia Film

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."