Aktif Bergerak Bisa Bantu Ibu Hamil Kurangi Sakit Pinggang dan Punggung

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi ibu hamil melakukan prenatal yoga. Freepik.com/Senivpetro

Ilustrasi ibu hamil melakukan prenatal yoga. Freepik.com/Senivpetro

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaIbu hamil saat ini dipermudah dengan berbagai teknologi canggih dan serba cepat. Teknologi sudah berevolusi dengan menghadirkan banyak kemudahan untuk mencari dan menggali informasi. Dengan situasi pandemi saat ini yang memaksa setiap orang untuk di rumah saja menyebabkan seseorang kurang termotivasi untuk bergerak. Akibatnya, berbagai keluhan pun terdengar dari para ibu hamil.

"Kebanyakan keluhan ibu hamil adalah sakit punggung, pinggang, ada juga yang mual. Tapi rata-rata merasakan nyeri di area tulang atau sendi gerak," kata Azani Fitria sebagai bidan dan Certified Midwives and Prenatal Yoga Facilitator pada acara Online Yoga Class: Tips Hamil Sehat dan Bonding melalui Sentuhan Ibu bersama NIVEA, theAsianparent Indonesia tanggal 7 Juli 2021.

Banyak ibu hamil yang datang ke dokter atau bidan mengeluhkan sakit di area sendi gerak. Sebenarnya para dokter dan bidan menilai berbagai keluhan itu wajar sehingga para ibu pun harus bersabar. Namun ada cara yang mudah untuk menghilangkan keluhan tersebut dengan bergerak. "Ternyata duduk itu tidak menyebabkan kematian tetapi menyebabkan kualitas hidup kita jadi turun, karena banyak penyakit atau banyak keluhan yang muncul karena kita terlalu sering duduk," kata Azani Fitria.

Akibat ibu hamil tidak aktif bergerak, para tenaga kesehatan perlu memberikan banyak intervensi saat membantu ibu-ibu ini melahirkan. Padahal, bila para ibu hamil lebih rajin berolahraga, proses melahirkan bisa terjadi dengan lebih mudah. "Karena ibu-ibu dan ayah yang ada di rumah berada dalam era yang teknologinya tinggi, kadang-kadang pasti sibuk dengan kerja, fase hidupnya juga cepat, kayak dari deadline satu ke berikutnya," kata Azani Fitria.

Masalah lain yang mungkin dihadapi para orang tua zaman now adalah kedekatan mereka dengan anak-anaknya yang kurang. Perbedaan jarak usia anak satu ke anak yang kedua membuat para orang tua terkadang lupa untuk membangun ikatan dengan anak. Selain itu perbedaan jarak usia yang terlalu dekat dapat mempengaruhi beban pikiran sang ibu hamil. Terkadang sebagai ibu hamil lupa dan tidak percaya diri untuk berbicara dengan perut sendiri.

Azani menilai semakin banyak ibu yang justru bertanya-tanya apakah sebenarnya bicara dengan anak yang masih di kandungan bisa membangun ikatan dengan anak? "Mereka juga bisa berpikir 'Aku kayak orang gila nggak sih ngomong sama perut' 'jadi benar nggak sih bisa menciptakan bonding?'," kata Bidan Azani Fitria.

Azani menyarankan agar orang-orang yang sibuk dan sering duduk diam, serta jarang bergerak, segera mempraktikkan yoga. Yoga merupakan praktik atau olahraga yang memang melatih bukan hanya fisik saja namun juga mental. Memang saat ini banyak orang suka dengan kegiatan yang cepat. "Tapi ternyata itu kita butuh untuk slow down. Untuk lebih banyak mendengar, mendengar apa? Mendengarkan badan. Sehingga ketika kita bergerak, jadi lebih sadar," kata Bidan Azani Fitria.

Baca: Rentan Covid-19, Perhimpunan Dokter Sarankan Ibu Hamil Segera Dapat Vaksin

NATHASYA ESTRELLA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."