Siap Puasa, Manusia Ternyata Bisa Tak Makan 21 Hari, dan Tahan Tak Minum 7 Hari

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi puasa ramadan. TEMPO/Subekti

Ilustrasi puasa ramadan. TEMPO/Subekti

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Bulan Ramadan adalah bulan yang selalu ditunggu oleh setiap umat muslim. Pada bulan Ramadan, setiap umat muslim akan menunaikan ibadah puasa. Ibadah yang membawa berbagai kebaikan, melatih iman, serta mendekatkan diri kepada yang Maha Kuasa. Selain untuk mengikuti anjuran agama, puasa juga memiliki manfaat bagi tubuh manusia secara tidak langsung.

Ada beberapa manfaat menahan nafsu makan selama 8 jam bisa meningkatkan metabolisme tubuh, mengurangi resiko obesitas, mengurangi resiko lemak hati. "Puasa itu bisa meningkatkan metabolisme, mengurangi resiko obesitas, mengurang lemak hati dan sebagainya." kata dokter spesialis gizi Raissa Djuanda pada 15 April 2021 melalui akun Instagram pribadinya.

Lebih lanjut dokter Raissa Djuanda juga menjelaskan bahwa tubuh manusia kuat menahan lapar. "Manusia itu bisa bertahan tidak makan selama 21 hari," kata Dokter Raissa Djuanda.

Namun hal itu berbeda dengan kondisi haus, ternyata manusia tidak bisa menahan haus selama itu. "Manusia hanya dapat bertahan tanpa minuman tiga sampai tujuh hari saja." lanjut dokter Raissa Djuanda.

Lama nya seorang manusia dapat bertahan tergantung daripada aktivitas fisik, suhu lingkungan, kondisi lingkungannya. "Ini juga disesuaikan dengan aktivitas fisiknya, dengan kondisi lingkungannya, dengan suhu lingkungannya dan lain sebagainya," kata dokter Raissa Djuanda.

Dokter Raissa Djuanda juga membagikan beberapa tips untuk kuat melakukan puasa seharian. Pertama, jangan melewatkan waktu sahur. "Yang pasti Anda harus sahur, jangan sampai melewatkan waktu sahur," kata dokter Raissa Djuanda.

Kedua, saat melakukan sahur lebih baik minum air putih saja. "Saat sahur hindari minuman seperti teh, kopi ataupun soda, karena ini akan menyebabkan cepat haus nantinya," kata dokter Raissa Djuanda.

Ketiga, menerapkan pola makan gizi seimbang. "Jangan lupa prinsip makanan gizi seimbang, jadi dalam satu piring itu harus ada karbohidrat. Karbohidrat itu contohnya nasi, roti atau mi gitu yaa. Dan harus ada lauk pauk ada sayur dan ada buah-buahannya. Setiap kali makan seperti itu," kata Raissa.

Keempat, tetap lakukan aktivitas fisik seperti biasa. "Untuk berolahraga bisa di jam-jam mendekati atau setelah sudah berbuka."

Kelima, hindari makanan gorengan dan yang ada santan selama bulan puasa. "Terakhir, perlu diingat untuk makanan hindari gorengan atau makanan dengan santan yang berlebihan," kata Raissa.

Baca: Jelang Bulan Ramadhan, Periksa Kadar Gula dan Lemak Darah untuk Persiapan Puasa

NATHASYA ESTRELLA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."