8 Buah yang Cocok Dikonsumsi saat Program Hamil, Alpukat dan Apel

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi alpukat (Pixabay.com)

Ilustrasi alpukat (Pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Bila Anda dan pasangan berencana menjalani program hamil, maka asupan bergizi menjadi salah satu perhatiannya. Sebenarnya, tak perlu menunggu saat Anda sedang merencanakan kehamilan untuk makan buah-buahan. Sebab kandungan vitamin dan mineral yang melimpah pada buah adalah sahabat baik bagi tubuh. 

Namun ada buah-buahan yang baik untuk program hamil. Kriterianya buah yang tinggi karena kandungan potasium, kalsium, hingga asam folat.

Berikut beberapa buah yang cocok dikonsumsi Anda dan pasangan kala menjalani program hamil 

1. Sitrus

Buah-buahan seperti jeruk, grapefruit, lemon, kiwi, jeruk nipis, dan buah sitrus lainnya merupakan sumber terbaik vitamin C. Tak hanya itu, kandungan potasium, kalsium, dan folat di dalamnya juga tak kalah menakjubkan.

Apalagi, asam folat merupakan vitamin B yang menciptakan lingkungan sehat bagi sel telur sehingga kemungkinan terjadinya ovulasi kian besar. Buah untuk program hamil ini bisa dikonsumsi setidaknya sekali setiap harinya.

2. Buah kelompok beri (berries)

Blueberry dan raspberry yang kaya akan antioksidan serta fitonutrien yang mencegah peradangan. Buah-buahan ini dapat meningkatkan kesuburan baik pria maupun wanita.

Lebih jauh lagi, buah-buahan berries ini juga menjadi sumber serat yang sangat baik dan menjaga berat badan ideal bagi wanita. Kita tahu, kelebihan atau kekurangan berat badan turut berkontribusi pada kesuburan wanita. 

3. Alpukat

Masih soal asam folat, alpukat kaya akan vitamin K yang membantu tubuh menyerap nutrisi dengan optimal sembari memastikan keseimbangan hormon dalam tubuh.

Tidak hanya itu saja, alpukat juga kaya akan potasium yang turut berperan dalam mengendalikan tekanan darah. Konsentrasi vitamin E yang cukup tinggi pada alpukat juga mengendalikan dan melindungi sel dari stres oksidatif.

Bagaimana dengan kandungan lemaknya yang tinggi? Jangan khawatir karena alpukat mengandung asam lemak tak jenuh tunggal yang tetap baik bagi tubuh. Konsumsi alpukat satu kali sehari bisa jadi pilihan tepat kala Anda menjalani program hamil.

4. Buah ara

Dalam bahasa Inggris, buah ara atau buah tin dikenal dengan nama fig. Ini merupakan salah satu buah untuk program hamil yang terbaik. Kandungan gizinya terutama zat besi sangat tinggi sehingga menambah kesuburan baik pria dan wanita. 

Ilustrasi biji mangga (Pixabay.com)

5. Mangga

Buah favorit banyak orang ini juga layak masuk dalam daftar buah untuk program hamil. Kandungan antioksidan dan nutrisi lain seperti vitamin C dan vitamin B dalam mangga sangat cocok dikonsumsi wanita yang sedang mengupayakan kehamilan.

6. Pepaya

Kandungan gizi dalam pepaya seperti vitamin A dan kalsium bisa menyehatkan tubuh terutama bagi mereka yang sedang menginginkan kehamilan.

7. Apel

Rupanya ungkapan an apple a day will keep the doctor away juga berlaku bagi pasangan yang sedang mengupayakan kehamilan. Buah apel dapat membantu mengendalikan kolesterol dan menyehatkan tubuh. 

Sangat mungkin mengonsumsi apel bisa menambah kesuburan sehingga peluang hamil terbuka lebar.

8. Pisang

Buah yang kaya akan potasium dan zinc seperti pisang juga masuk dalam daftar buah untuk program hamil. Menurut penelitian Northwestern University, sel telur memerlukan setidaknya 50% lebih banyak zinc sebelum bisa dibuahi. Artinya, sangat penting memastikan asupan zinc tercukupi.

Deretan buah untuk program hamil di atas tentu bisa jadi pilihan kudapan menyenangkan di sela-sela waktu makan Anda. Jangan merasa terbebani akan tuntutan memenuhi asupan gizi jika ingin hamil, jalani saja dengan rileks dengan terus konsisten memperbaiki pola makan.

Jangan lupa, konsultasikan terlebih dahulu buah mana yang paling cocok dengan kondisi tubuh dan program hamil Anda.

SEHATQ

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."