Via Vallen Pingsan Lagi di Atas Panggung, Kenali 3 Jenis Pingsan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Via Vallen. Instagram/@viavallen

Via Vallen. Instagram/@viavallen

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Via Vallen kembali mengalami insiden jatuh pingsan di atas panggung. Kali ini terjadi saat sedang mengisi puncak acara hari ulang tahun Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, pada Selasa, 7 Januari 2020, malam. Dari video yang beredar di media sosial, Via yang sedang menyanyikan lagu Didi Kempot “Pamer Bojo” itu tiba-tiba roboh.

Beredar kabar, penyebab pingsannya adalah kelaparan. Tapi penyanyi “Meraih Bintang” itu menyangkal. Dalam unggahannya di Instagram, Rabu, 8 Januari, dia mengatakan bahwa penyebabnya adalah mabuk perjalanan saat berkendara dari Kota Bengkulu ke Kabupaten Kepahiang.

“Terimakasih banyak sudah mengundang saya di acara luar biasanya, tapi saya mohon maaf untuk semua masyarakat Kepahiang yang tadi malam sudah hadir di perayaan ulang tahun Kabupaten Kepahiang, saya tidak bisa menyelesaikan perform dengan baik, dikarenakan kondisi yang sangat tidak memungkinkan akibat mabuk perjalanan di liku 9,” kata ia.

Ini bukan pertama kali Via pingsan. Penyanyi dangdut ini juga pernah roboh saat manggung di Demak, Jawa Tengah, pada Agustus 2018. 

Pingsan merupakan masalah yang cukup sering dijumpai sehari-hari. Pingsan atau sinkop adalah keadaan di mana seseorang kehilangan kesadaran sementara secara tiba-tiba. Kondisi ini biasanya disebabkan karena hipoksia atau kurangnya oksigen pada otak.

Beberapa hal yang dapat menyebabkan kondisi ini, di antaranya adalah hipotensi (tekanan darah rendah), dan keracunan karbon monoksida. 

Meskipun pingsan dapat menjadi indikasi kondisi medis tertentu, namun dalam beberapa kasus tertentu, pingsan dapat terjadi pada orang yang sehat. Pingsan dapat terjadi akibat ketakutan, nyeri yang hebat, stres emosional, kelaparan, dan konsumsi alkohol atau obat-obatan. Orang dengan jenis pingsan ini tidak memiliki penyakit jantung atau kelainan saraf yang mendasari.

Perlu Anda ketahui bahwa pingsan sesungguhnya merupakan suatu mekanisme tubuh untuk mempertahankan fungsi organ vital dengan menghentikan sementara organ nonvital, sehingga oksigen dapat difokuskan pada organ vital.

Ketika otak mulai mengalami kekurangan oksigen, tubuh akan bernapas lebih cepat (hiperventilasi).

Selain itu, jantung akan meningkatkan pompa darah yang ditandai dengan meningkatnya denyut jantung. Kedua mekanisme ini bertujuan untuk meningkatkan kembali kadar oksigen menuju otak.

Peningkatan kerja jantung menyebabkan penurunan tekanan darah (hipotensi) pada beberapa bagian tubuh. Kondisi hiperventilasi dan hipotensi inilah yang menyebabkan kehilangan kesadaran sementara dan kelemahan tubuh.

Apabila Anda sering pingsan, berikut adalah beberapa jenis pingsan berdasarkan penyebabnya untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami.

1. Pingsan neurokardiogenik atau vasovagal

Jenis pingsan ini merupakan jenis yang paling umum dan sering terjadi pada anak-anak dan remaja. Pingsan neurokardiogenik terjadi ketika ada sesuatu yang memicu kerusakan jangka pendek pada sistem saraf otonom.

Sistem saraf otonom berperan memengaruhi detak jantung, pencernaan, laju pernapasan, air liur, keringat, diameter pupil, buang air kecil, dan gairah seksual.

Ketika mengalami kerusakan, tubuh akan mengalami penurunan tekanan darah dan detak jantung, serta denyut nadi akan melambat. Hal inilah yang kemudian menyebabkan gangguan sementara pada suplai darah dan oksigen ke otak.

Biasanya pingsan ini terjadi saat berdiri dalam waktu yang lama dan sering didahului oleh sensasi kehangatan, mual, sakit kepala ringan, dan visual "kelabu." Kejang dapat terjadi bila jenis pingsan ini berlangsung lama.

Batuk atau bersin yang kuat, mengedan saat buang air besar, aktivitas fisik, seperti angkat beban merupakan beberapa hal yang dapat memicu terjadinya pingsan neurokardiogenik, kondisi kaget ketika menerima suatu berita tidak menyenangkan, dan melihat sesuatu yang tidak menyenangkan.

2. Hipotensi ortostatik

Bangun dari posisi berbaring atau duduk secara cepat dapat menyebabkan penurunan tekanan darah tiba-tiba sehingga terjadi pingsan. Hal ini terjadi karena saat berdiri, gaya gravitasi membuat darah terkumpul ke daerah tungkai.

Dalam keadaan normal, tubuh akan memberikan respons untuk mengembalikan tekanan darah dengan meningkatkan denyut jantung dan mempersempit diameter pembuluh darah (vasokonstriksi).

Pada hipotensi ortostatik, terjadi gangguan dalam proses stabilisasi tekanan darah ini. Hal yang dapat memicu gangguan tersebut, antara lain:

  • Dehidrasi 
  • Diabetes tidak terkontrol
  • Obat-obatan, seperti diuretik, beta bloker, dan antihipertensi
  • Alkohol
  • Kondisi neurologis, seperti penyakit parkinson
  • Sindrom sinus carotis

3. Pingsan kardiogenik

Gangguan pada jantung dapat menyebabkan berkurangnya pasokan darah dan oksigen menuju otak sehingga menyebabkan pingsan. Gangguan irama jantung (aritmia), gangguan pada katup jantung, hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pingsan.

Kondisi serangan jantung juga menjadi salah satu penyebab hilangnya kesadaran. Pada serangan jantung, sebagian otot jantung mati akibat kekurangan pasokan darah dan oksigen.

Pingsan dapat diatasi berdasarkan pada penyebab yang mendasari. Pingsan dianggap sebagai suatu kondisi gawat darurat sebelum diketahui penyebabnya. Jika pingsan yang terjadi diakibatkan gangguan medis, sebaiknya Anda konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan sesuai.

MILA NOVITA | SEHATQ

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."