Alasan Amber Heard Tidak Suka Kostumnya di Three Days to Kill

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Amber Heard. Instagram.com/amberheard

Amber Heard. Instagram.com/amberheard

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaThree Days to Kill merupakan film thriller aksi Amerika Serikat-Prancis. Film yang dirilis pada 2014 silam ini mengisahkan agen CIA Ethan Renner yang diperankan Kevin Costner yang bermaksud untuk berhenti kerja dan kembali ke keluarganya. Renner yang didiagnosis mengalami kanker dengan sisa hidup tak lama lagi, kemudian bertemu Vivi yang dilakoni Amber Heard.

Vivi menawarkan misi kepada Renner untuk membunuh orang dengan bayaran sebuah obat yang bisa memperpanjang usianya. Sekilas dari cerita pasti sedikit banyak sudah tergambar penampilan Amber Heard di film thriller aksi besutan sutrada Joseph McGinty Nichol ini. Ada sentuhan properti pistol dan busana serba hitam, lateks, dan kulit.

Sedikit kilas balik film ini, mengutip laman Metro US, Amber Heard membagikan sejumlah hal yang disukai dan tidak disukainya saat memerankan Vivi.

“Saya akan memberi tahu Anda apa yang tidak buruk, yaitu mengemudi di jalanan Paris, menembakkan pistol ke luar jendela sementara Kevin Costner mencoba mengarahkan Anda, atau berkelahi dengan penari telanjang di depan kamera [sutradara] McG,” ungkap Amber Heard dikutip dari laman Metro US.

Lebih lanjut ia memaparkan, “Saya melihat ke atas dan melihat Arc de Triomphe atau Menara Eiffel dan saya terlibat baku tembak. Itu adalah cara yang sangat menarik untuk melihat Paris yang tidak saya dapatkan dari bus wisata.”

Untuk soal penampilan, aktris berusia 33 tahun ini tidak terlalu menyukainya. Sebabnya pengaruh cuaca dingin di Paris saat itu, bukan dari desain. “Saya pada dasarnya memakai jas lateks, korset penuh, pistol di pinggul, menembakkan senjata, mengenakan wig pirang platinum, dan lipstik merah,” kisah mantan pacar Johnny Deep ini.

Di antara beragam kostum yang dipakainya, Amber Heard paling suka di adegan pembuka karena lebih bergaya bisnis kasual. “Tak satu pun dari baju itu adalah favorit saya, saya hanya akan mengatakannya seperti itu,” ucap aktris kelahiran Texas ini.

Ia memaparkan lebih lanjut, “Apa yang tidak baik adalah mengenakan gaun lateks di tengah musim dingin di Paris dengan sepatu hak tinggi melangkah di jalanan berbatu. Ada desainer yang luar biasa untuk membuat pakaian indah ini. Ia seorang penjahit Jepang yang membuat semua bahan lateks. Dan seperti yang Anda tahu, hanya ada lapisan tipis lateks. [Tertawa].”

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."