Curhat Alamanda Shantika ke Nadiem Makarim Saat Galau Soal Karier

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Alamanda Shantika Santoso. Instagram

Alamanda Shantika Santoso. Instagram

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Founder dan Presiden Direktur Binar Academy, Alamanda Shantika menceritakan nasihat yang pernah diberikan oleh Nadiem Makarim tentang pilihan karier. Saat itu, Alamanda bingung dengan pilihannya di Go-Jek Indonesia atau mengikuti kehendak orang tua agar tetap di perusahaan sebelumnya. 

Alamanda kemudian memberanikan diri mengajak ibunya, Mona Gozal Santoso bertandang ke kantor Gojek. "Kantor Gojek waktu itu masih di sebuah rumah tua dan pakai kursi plastik," kata Alamanda di acara Pembukaan Generasi #BisaBanget Play Space di Senayan City, Jakarta Pusat, Kamis 14 November 2019.

Mengetahui itu, ibunda Alamanda kemudian membandingkan kondisi Gojek saat itu dengan tempat Ala bekerja sebelumnya di Kartuku yang sudah berkembang. "Kamu benar mau masuk Gojek. Ngapain kamu ngurusin tukang ojek?" ucap Ala menirukan pernyataan ibunya.

Alamanda kemudian galau. Sebagai anak, dia tentu harus mempertimbangkan nasihat orang tua. Tapi dia ingin tetap berada di Gojek. "Dari situ aku gundah. Lalu aku bilang ke Nadiem sepertinya aku enggak jadi masuk Gojek," ucap Alamanda Shantika.

(dari kiri) Marketing Manager Ready-to-Drink Dairy Nestlé Indonesia, Ahmad Afid, Founder dan Presiden Direktur Binar Academy, Alamanda Shantika; dan Founder & COO IDN Media, William Utomo dalam acara Pembukaan Generasi #BisaBanget Play Space di Senayan City, Jakarta Pusat, Kamis 14 November 2019. TEMPO | Rini K

Nadiem Makarim lantas memberikan ilustrasi menarik kepada Ala. Nadiem mencontohkan bagaimana orang yang berpenghasilan Rp 1 juta memilih kost seharga Rp 200 ribu perbulan, namun setelah gajinya naik jadi Rp 5 juta, tentu orang tersebut tak mau lagi tinggal di kost-kostan seharga Rp 200 ribu.

"Kalau itu tujuan lu kerja, hidup lu ya begitu-begitu aja," kata Ala menirukan ucapan Nadiem Makarim. Pria yang kini menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu berharap Ala mengubah sudut pandang dalam bekerja. Berkarya bukan untuk memajukan diri semata, tapi juga orang lain.

Alamanda kemudian berkukuh untuk bertahan di Gojek. Dia sampai menjabat sebagai Vice President of Product Go-Jek Indonesia pada Mei 2015 dan keluar di akhir 2016. Jika Ala nekat keluar pada 2014 yang saat itu mitra pengemudi Gojek baru 300-an orang, maka dia tak punya andil untuk mengubah kehidupan jutaan orang yang kini menjadi mitra pengemudi Gojek, menjadi lebih baik.

Pada akhirnya, orang tua Alamanda menyatakan kebanggaannya terhadap putri bungsunya itu. "Kami turut bangga kepadamu karena Gojek kian berkembang," pungkas Alamanda. Buat generasi muda saat ini, Ala berpesan agar yakin kepada diri sendiri terhadap apa yang dikerjakan.

RINI KUSTIANI

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."