Trial Microsoft Jepang: Hanya Bekerja Senin-Kamis Lebih Produktif

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi karyawati bahagia. unsplash.com/Brooke Cagle

Ilustrasi karyawati bahagia. unsplash.com/Brooke Cagle

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Tak dapat disangkal para karyawan menanti datangnya hari Jumat. Hari kelima dalam satu pekan ini menandai rutinitas bekerja yang penuh tekanan dan deadline serta bersuka cita menyambut  pekan bersantai. Penting sekali untuk kita semua untuk menjaga keseimbangan hidup antara profesional, personal, dan hiburan.

Mengutip laman Times of India, berkaca dari kondisi di atas, Microsoft Jepang melakukan uji coba atau trial waktu bekerja hanya sampai hari Kamis dan libur Jumat hingga Minggu untuk karyawannya.

Raksasa teknologi itu menguji hanya bekerja selama empat hari di bulan Agustus 2019 saat Work-Life Choice Challenge Summer 2019. Sebanyak 2.300 karyawan menikmati libur tiga hari selama sebulan penuh dan hasilnya signifikan.

Microsoft Jepang melihat adanya lonjakan produktivitas hampir 40 persen dari 2.300 karyawannya. Selain itu, pemakaian listrik ikut menurun sebanyak 23,1 persen dan mengurangi jumlah prinan mencapai 58,7 persen.

Menurut penelitian tersebut, salah satu faktor utama keberhasilan adalah berkurangnya pertemuan mengarah pada produktivitas yang lebih besar. Menyimak kesuksesan besar dari uji coba tersebut, Microsoft Jepang berencana untuk mengimplementasikannya lagi tahun depan.

Langkah uji coba ini diambil oleh Microsoft Jepang untuk mengatasi tekanan kerja yang terus meningkat pada karyawan.

Bagi yang belum tahu, budaya kerja di Jepang lebih menyukai jam kerja yang panjang, lembur, dan waktu istirahat yang lebih sedikit. Tekanan kerja itu mengakibatkan beberapa kematian yang biasa disebut karoshi, kematian karena terlalu banyak pekerjaan.

Tidak mengherankan uji coba bekerja selama empat hari itu menunjukkan tren positif. Sebanyak 92,1 persen dari karyawan melaporkan menyukai libur selama tiga hari.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."