Ketahui 3 Alergi Kulit yang Sering Menyerang Anak

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi eksim pada kulit. sciencephoto.com

Ilustrasi eksim pada kulit. sciencephoto.com

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaAlergi merupakan respons sistem imun terhadap benda asing yang dinilai bisa membahayakan kesehatan tubuh, padahal tidak. Benda asing yang disebut juga sebagai alergen ini bisa berbentuk apa saja yang ada di lingkungan, mulai dari makanan, serbuk sari, hingga kondisi udara yang kotor, terlalu panas, maupun terlalu dingin.

Kondisi udara yang kotor tidak hanya menyebabkan masalah pada sistem pernapasan, tetapi juga menimbulkan alergi lingkungan, terutama pada bayi dan anak dengan sistem imun yang belum sempurna. Pada kulit, reaksi alergi biasanya ditandai dengan kulit kemerahan, gatal, dan bentol yang terasa sakit dan membuat tidak nyaman. Khusus pada anak, bentuk alergi kulit yang biasanya timbul karena udara kotor atau debu ialah eksim (dermatitis atopik), biduran (urtikaria), dan dermatitis kontak.

Berikut ini sejumlah jenis dan gejala alergi kulit yang sering menyerang anak-anak.

1. Biduran

Biduran adalah alergi kulit yang berbentuk seperti bentol berwaran kemerahan. Biduran biasanya akan hilang dalam waktu kurang dari 6 minggu (akut), namun bisa juga lebih jika sudah menjadi biduran kronis.

Banyak faktor penyebab terjadinya biduran. Namun, kondisi ini biasanya disebabkan oleh paparan alergen dan bisa juga karena faktor yang menyebabkan terjadinya dermatitis kontak.

2. Eksim (dermatitis atopik)

Setidaknya 10% anak di dunia pernah menderita bentuk alergi kulit yang satu ini. Penyebab munculnya eksim pada kulit anak tidak diketahui secara pasti, namun beberapa faktor yang bisa memicu munculnya dermatitis atopik, yaitu debu, bulu binatang, dan beberapa produk kebersihan.

Gejala-gejala anak mengalami dermatitis atopik antara lain

  • Biang keringat yang berwarna kemerahan.
  • Kulit gatal yang justru akan terasa makin gatal ketika digaruk.
  • Kulit kering.
  • Kerak mirip koreng yang muncul di bekas garukan.
  • Infeksi kulit berulang yang kemungkinan besar disebabkan oleh garukan.

Bagian tubuh anak yang biasanya terkena eksim ialah pipi, lipatan lengan atau kaki, leher, punggung, dada, dan perut. Pada bayi, eksim juga bisa muncul di kepala dan wajah sebelum menyebar ke badan dan lengan.

 

3. Dermatitis kontak

Jika kulit anak Anda menjadi kemerahan setelah memakai pakaian tertentu atau memegang sesuatu, bisa jadi ia sedang menderita dermatitis kontak. Selain itu, dermatitis kontak juga bisa disebabkan oleh pemakaian kosmetik (misalnya sabun, minyak telon, atau losion bayi) yang justru menimbulkan gejala alergi kulit pada anak.

Beberapa partikel yang terdapat di udara, misalnya serbuk sari, cairan parfum, atau abu rokok, juga bisa menjadi pemicu dermatitis ini. Ketika partikel yang merupakan alergen itu menyentuk kulit anak, ia akan menyebabkan alergi atau yang disebut juga dermatitis kontak udara.

Gejala dermatitis kontak bisa ringan, tapi kadang juga berat, berikut gejalanya.

  • Timbul bercak merah di kulit
  • Bengkak
  • Kulit pecah-pecah
  • Muncul rasa seperti terbakar
  • Muncul kutil dan benjolan
  • Kulit bersisik
  • Biang keringat

Biasanya, gejala tersebut tidak langsung muncul setelah anak terpapar alergen, namun baru muncul 10 hari kemudian. Dermatitis kontak pada anak harus segera diobati, namun gejala bisa menetap selama dua hingga empat minggu.

 

SEHATQ

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."