Indonesia Salah Satu dari 17 Negara Penentu Warna Dunia di 2021

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi warna dan kepribadian. Shutterstock

Ilustrasi warna dan kepribadian. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaTren warna selalu berubah-ubah setiap tahun. Biasanya proyeksi tren warna diinfokan dua bulan sebelum akhir tahun, yakni di bulan Oktober. Tren warna ini melingkupi berbagai industri mulai dari cat rumah, fashion, kosmetik, hingga otomotif. Penentu tren warna ini kebanyakan bercokol di Eropa ataupun Amerika Serikat. Salah satu yang lazim kita dengar adalah Pantone Color Institute. Namun di tahun ini kabar menggembirakan datang dari Martha Tilaar Group. Kosmetik lokal besutan Martha Tilaar yang berdiri sejak 50 tahun silam mewakili Indonesia sebagai salah satu penentu tren warna dunia di 2021.

Dikisahkan oleh Kilala Tilaar Corporate Creative and Innovative Director PT Martina Berto Tbk, Martha Tilaar group itu diundang mewakili Indonesia bergabung menjadi salah satu anggota dari 17 negara di organisasi Intercolor.

“Kami terpilih berkat track record dan konsistensi produk lokal. Selama 32 tahun kami konsisten menciptakan tren warna ala Indonesia melalui Sariayu. Kalau dilihat setiap tahunnya Sariayu mengeluarkan tren warna berdasarkan kearifan budaya Indonesia sejak tahun 1987. Itulah penentu kami masuk ke dalam Intercolor. Biasanya yang bergabung ke dalam Intercolor adalah profesor tekstil atau desainer terkenal. Selain Indonesia, juga ada negara Jepang, Thailand, Perancis hingga Amerika Serikat,” papar pria yang akrab disapa Kiki di Jakarta Pusat, Kamis 29 Agustus 2019.

Kilala Tilaar Corporate Creative and Innovative Director PT Martina Berto saat ditemui di acara 20 Tahun Martha Tilaar Innovation Centre di Jakarta Pusat, Kamis 29 Agustus 2019. Tempo/Silvy Riana Putri

Kiki menjelaskan Intercolor adalah organisasi yang berdiri sejak tahun 1954 setelah perang dunia kedua. “Negara-negara di Eropa, creative people-nya berkumpul dan berbicara daripada ngomongin perang lebih baik kita bersatu menentukan tren warna dunia. Jadi Intercolor ini menentukan tren warna dunia untuk dua hingga tiga tahun ke depan untuk industri otomotif, tekstil, dan kosmetik,” pungkasnya.

Menurut Kiki, posisi organisasi Intercolor berada di atas tren forecasting agency. Tempat yang biasanya dituju perusahaan kosmetik ataupun mode untuk membeli tren warna satu hingga dua tahun ke depan. Martha Tilaar Group sudah bergabung di kongres Intercolor sejak 2018, namun belum bisa terlibat aktif mengusulkan tren warna. Baru di tahun 2019 ini, Martha Tilaar Group sebagai wakil Indonesia ikut menentukan tren warna dunia di 2021.

Demi unjuk gigi mewakili Indonesia di kongres Intercolor, Martha Tilaar Group menggandeng mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) dari Institut Teknologi Bandung. Mood board hasil kerjasama itulah yang diboyong Martha Tilaar Group sebagai materi board presentasi di Intercolor pada Maret 2019 silam di Orlando, Florida, Amerika Serikat.

Proses penentuan warna ini dimulai dari penentuan tema. Untuk menentukan tren warna 2021 bermula dari tema “Imagine yourself a day in 2030”. Dari tema tersebut, 17 negara Intercolor menyiapkan mood board yang kisahnya berhubungan dengan budaya dan kondisi negara masing-masing.

Mood board kerjasama Mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Teknologi Bandung untuk kongres Intercolor Maret 2019 di Orlando, Florida, Amerika Serikat. Tempo/Silvy Riana Putri

“Imajinasinya kalau Indonesia alamnya rusak seperti sekarang. Tahun 2030 Indonesia akan hidup di gua-gua karena polusi udaranya tinggi. Atau orang Indonesia bisa tinggal di bawah laut karena menggunakan teknologi. Itu imajinasi anak-anak DKV ITB. Nuansa-nuansa warnanya akan seperti laut. Story ketiga kalau kita bertobat sejak sekarang, mengurus alam dengan baik. Maka kita bisa jadi negara yang sangat hijau dan menghargai alam,” Kiki menjelaskan.

Tahapan berikutnya, mood board dari 17 negara itu digabungkan, dikelompokkan sesuai benang merahnya, kemudian diberi nama secara musyawarah. Meski belum bersedia banyak bercerita, Kiki menyebutkan ada satu tema warna yang diberi judul anti consumer. Itu salah satu perwujudan imajinasi orang-orang akan jengah dengan consumerism di tahun 2030.

Untuk tren warna 2020 diprediksi tidak akan jauh dari tren warna di 2019. “Kalau  tren warna di tahun 2019 adalah oranye koral, tren warna 2020 masih gradasi oranye. Karena biasanya tipikal tren warna itu enggak mungkin jumping. Dari warna oranye menjadi hijau pekat. Permainannya masih di gradasi yang sama bisa jadi dari oranye koral jadi oranye wortel,” tukasnya. Menurut Kiki, secara resmi Intercolor akan membuka informasi tren warna 2020 kepada media dan umum pada Oktober mendatang.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."