5 Tips Mendesain Dapur Minimalis Bergaya Skandinavia

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi interior dapur. Pixabay.com/StockSnap

Ilustrasi interior dapur. Pixabay.com/StockSnap

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Jika Anda berencana mengubah suasana dapur, gaya Skandinavia yang khas bisa jadi pilihan. Anda pun tak perlu mengubah tampilan dapur secara keseluruhan pun. Ada berbagai pendekatan dan prinsip dasar untuk mengubah dapur minimalis sederhana Anda menjadi lebih menarik.

Baca juga: Alasan Dapur Disebut Jantung Keluarga

Dorothea Gundtoft – penulis, fotografer, dan fashion stylish asal Denmark – mendefinisikan desain Skandinavia sebagai sebuah pendekatan desain inovatif yang mengutamakan keindahan dari kesederhanaan. Dalam bukunya yang berjudul ‘New Nordic Design’, ia menjelaskan bahwa rumah Skandinavian cenderung sangat simpel dan minimalis, menggunakan perabot dan dekorasi yang terkesan bersih dan modern, serta memaksimalkan pemanfaatan cahaya alami. Konsepnya yang bersih dan simpel sangat cocok diterapkan pada dapur.

Tertarik memberikan sentuhan Skandinavian pada dapur Anda? Simak beberapa tipsnya berikut ini seperti dikutip dari laman Arsitag.com

#1. Warna putih warna utama

Warna utama dari gaya Skandinavian adalah putih dan turunannya yang lain seperti putih salju hingga krem. Pemilihan warna ini bisa digunakan untuk segala komponen di dalam dapur Anda mulai dari dinding hingga perabotan. Warna ini memberikan kesan luas dan airy sehingga terasa nyaman sekaligus menenangkan.

Saah satu kesulitan yang sering dialami dalam desain dapur Skandinavian serba putih adalah kesan monoton. Untuk mengatasi masalah ini, coba gunakan meja yang memiliki permukaan kayu atau warna netral alami lainnya. Jangan lupa berikan satu komponen berwarna cerah untuk membuat ruangan terasa lebih hidup.

#2. Penerangan lewat ruang terbuka

Setelah melihat banyak contoh desain Skandinavian, Anda mungkin akan menangkap satu kesamaan dalam desainnya, yakni penerangan yang banyak lewat ruang terbuka. Di negara-negara yang pertama kali menggunakan gaya ini, penggunaan gorden bukanlah hal yang lazim. Mereka sengaja membiarkan cahaya alami masuk sebagai sumber utama penerangan.

#3. Strip Light untuk kesan hangat

Selain cahaya alami dari sinar matahari, ada beberapa sumber lain yang bisa  digunakan sebagai penerangan pada malam hari. Anda bisa memasang strip light di bawah kabinet atau sebuah lampu gantung kecil dari kaca. Lampu ini akan memantulkan dan menyebarkan cahaya dengan indah. Tidak hanya fungsional sebagai penerangan, kehadiran lampu juga bisa menambah nilai estetika di dapur Anda.

#4. Furnitur polos

Salah satu fitur khas dari gaya Skandinavian adalah furnitur polos yang sebagian besar terbuat dari material kayu. Anda bisa menggunakan meja berwarna putih, tetapi yang berwarna gelap pun akan memberikan kesan tegas. Kenop lemari dipilih yang berbahan logam agar tampak menonjol dan memantulkan cahaya.

Poin utama yang tidak kalah penting dalam gaya Skandinavian adalah bagaimana cara agar furniturnya tidak membuat ruang terasa sempit, namun tetap andal dalam kinerja. Semua komponen harus terasa simpel tanpa ada kesan berlebihan.

#5. Dekorasi bernuansa cerah

Mayoritas komponen utamanya menggunakan warna netral, yakni putih dan turunannya, maka gaya Skandinavian cenderung memasukkan warna kontras pada dekorasinya lewat pemilihan tekstil cerah. Pilihlah handuk berwarna cerah dan gantungkan di salah satu sudut dapur. Serbet atau keset berwarna terang juga akan sangat membantu memeriahkan interior.

Salah satu kunci lain yang bisa membuat ruangan terasa lebih hidup adalah dengan meletakkan dekorasi berupa bunga hidup. Area putih di ambang jendela bisa tampak lebih segar dengan pot-pot berisi air dengan bunga hidup di dalamnya. Keranjang anyaman untuk menyimpan buah atau beberapa hiasan dinding berupa foto dan lukisan juga akan mendongkrak estetika sekaligus membuat dapur Anda terasa lebih fresh

ARSITAG

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."