Ibu Hamil pun Ingin Bulu Mata Indah, Ini Metode yang Dipilih

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi bulu mata. shutterstock.com

Ilustrasi bulu mata. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Bulu mata indah dan lentik adalah dambaan banya wanita. Bahkan, pemasangan eyelash extension pada bulu mata kini menjadi tren di kalangan ibu hamil yang ingin tampil cantik usai melahirkan.

"Saya melihat tren itu mulai ada di pertengahan 2017, alasannya supaya enggak kucel habis melahirkan saat para saudara dan teman-teman datang menjenguk dan foto-foto," kata Sunny Marsuryani, pendiri Your Pretty Lashes dan Get Beauty!

Sebut saja selebritas seperti Tasya Kamila dan Sarwendah Tan yang tetap tampil segar usai melahirkan dengan bulu mata nan lentik.

Baca juga:
5 Tips Menggunakan Eyelash Extension Supaya Awet dan Tetap Lentik

"Untuk jenisnya, biasanya mereka minta yang double lashes supaya bagus saat difoto. Tapi kita melihat kondisi bulu mata dia yang terakhir seperti apa, dari situ baru kita bisa rekomendasikan bagusnya yang bagaimana," kata Sunny.

Amankah metode ini? Sunny menyebutkan tak ada efek samping bagi ibu hamil dan janin.

"Karena metode ini tidak berkaitan sama kulit. Ada penggunaan lem tapi tidak ditempel di kulit, hanya diletakkan di bulu mata untuk penyambungan helai per helai," katanya.

Rata-rata biaya metode eyelash extension mulai dari Rp 350.000 untuk single lash hingga Rp 600.000 untuk yang tebal. Hasilnya bisa bertahan hingga satu bulan, tergantung aktivitas si pemakai dan perawatannya.

"Yang paling menjadi tantangan pemasangan eyelash extension buat ibu hamil adalah lamanya waktu pengerjaan yang bisa sampai 2,5 jam, jadi kalau tempatnya enggak nyaman bisa berisiko untuk ibu hamil itu. Makanya jika memang ingin melakukan metode ini carilah salon dengan ranjang yang nyaman," kata Sunny.

Artikel lain:

Jordyn Woods Berbagi Tips Pakai Bulu Mata Palsu

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."