Kala Nonton TV Bareng Keluarga Tergantikan oleh Gawai

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi menonton televisi. Shutterstock.com

Ilustrasi menonton televisi. Shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Hasil survei Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) 2018 menunjukkan bahwa sebanyak 43,89 persen pengguna internet di Indonesia mengakses internet selama 1 hingga 3 jam per hari. Bahkan, sebanyak 29,63 persen lainnya berselancar di jagat maya selama 4-7 jam.

Selain itu, sekitar 26,48 persen larut dalam internet lebih dari 7 jam sehari. Perangkat yang paling banyak digunakan untuk mengakses internet adalah ponsel pintar.

Penggunaan internet tidak terbatas pada orang dewasa. Survei ini mendapati anak-anak usia 3 tahun rupanya sudah memiliki akses untuk gawai. Perlahan gawai menyaingi fungsi televisi dalam menyediakan informasi dan hiburan.

Baca juga:

Konsep Piramida Makanan buat Pemakaian Gawai pada Anak, Yuk Coba


Psikolog: Anak Kecanduan Gawai Berarti Alami Gangguan Mental

Padahal, sejumlah pakar meyakini penggunaan internet melalui ponsel pintar belum bisa menggantikan sisi emosional yang dapat diciptakan saat menonton televisi bersama anggota keluarga.

Hal tersebut terungkap dalam peluncuran program "Lazada Ramadan 2019: Berkah Untuk Semua" di Jakarta, belum lama ini. Hadir sebagai salah satu narasumber, perwakilan dari TCL Indonesia, Steven Zhao.

Steven mengingatkan, "Jika orang tua tidak jeli, momen kebersamaan yang sebenarnya bisa tercipta dengan menonton televisi bersama sebelum sahur maupun sebelum dan sesudah berbuka puasa bisa hilang."

Momen kebersamaan tak perlu hilang mengingat televisi kini seolah menjadi barang yang wajib ada di rumah. Apalagi, sejumlah toko online rajin menggelar gebyar diskon pada tanggal dan bulan tertentu atau mendekati Lebaran seperti sekarang ini.

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."