Tips Berikan Pemahaman kepada Anak Tentang Hasil Pemilu

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Saksi TKN 01 bersama Saksi BPN 02 berpelukan saat penetapan hasil rekapitulasi Pemilu 2019 di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa, 21 Mei 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat

Saksi TKN 01 bersama Saksi BPN 02 berpelukan saat penetapan hasil rekapitulasi Pemilu 2019 di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa, 21 Mei 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum atau KPU telah menetapkan hasil rekapitulasi penghitungan suara nasional untuk pemilihan presiden dan pemilihan legislatif, pada Selasa, 21 Mei 2019 dini hari. Dari hasil rekapitulasi pasangan calon nomor urut 01, Jokowi - Ma'ruf mendapat 55,50 persen suara dan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo - Sandiaga Salahuddin Uno mendapat 44,50 persen suara. Hasil Pemilihan Umum atau Pemilu ini bisa menimbulkan beragam respon, ada yang merasa senang, sedih, kesal, kecewa dan sebagainya.

Baca juga: Alasan Anak Muda Tidak Suka Terlibat dengan Politik

Bagi orang tua sangat penting memberikan pengertian kepada anak terkait hasil Pemilu ini. Apalagi, dengan perkembangan teknologi, anak bisa dengan mudah mendapatkan informasi. Dari informasi tersebut, anak bisa memiliki opini dan pilihan yang mungkin berbeda dengan orang tua.

Selain itu, tentu banyak juga anak yang menjadi pemilih pemula tahun ini. Sebab itu, orang tua memiliki peran untuk membuka diskusi dalam keluarga. Bila hasil pemilu bukan yang mereka inginkan, bagaimana cara mengajarkan anak agar bisa menerima hasil tersebut? Seperti dilansir dari laman AzCentral, jawaban untuk pertanyaan tersebut akan berbeda antara anak-anak balita, usia sekolah dasar, sekolah menengah pertama atau sekolah menengah atas.

Untuk anak yang sudah di atas 10 tahun, Anda bisa menjelaskan mengenai cara kerja pemilu dan bagaimana KPU bisa mendapatkan hasil yang didapatkan. Beri tahu mereka tentang pentingnya pemeriksaan fakta. Hanya karena sebuah berita bisa tersebar di internet atau dibagikan di media sosial, belum tentu berita itu benar. Dorong anak-anak untuk memeriksa sumber-sumber lain, dan memastikan mereka sumber yang kredibel.

Jangan lupa untuk bicara tentang emosi dengan anak. Emosi yang anak-anak rasakan bisa berasal dari teman sekelas, iklan, politisi atau orang dewasa lain di sekitar mereka. Bantu anak Anda mengatasi emosi negatif dengan membicarakannya. Hal terakhir yang perlu dilakukan adalah membuka diskusi bila diperlukan. Hal tersebut menunjukkan pada anak-anak apa pun hasilnya, opini mereka itu penting. Bila Anda memiliki perasaan yang sama dengan anak, beri contoh mengenai cara menerima hasil pemilu yang baik. 

ASTARI PINASTHIKA SAROSA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."