Mitos Posisi Rahim Bisa Terbalik atau Miring, Ini Faktanya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi wanita PMS. shutterstock.com

Ilustrasi wanita PMS. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Rahim wanita berubah seiring dengan perubahan usia. Rahim dapat diartikan kantong dalam perut tempat janin bersemayam. Perwakilan dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia, Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG (K) menjelaskan, pada anak gadis, ukuran rahim hanya sebesar telur ayam kampung.

Baca juga: 5 Bahan Alami untuk Mengusir Kista Rahim

Saat perempuan mulai haid, ukuran rahim sebesar telur ayam negeri. Ketika perempuan hamil dan memasuki usia kandungan 3 bulan, rahim membengkak sebesar telur angsa. Saat itulah, rahim baru bisa diraba.

“Karena itulah untuk memeriksa rahim perempuan yang sudah menikah, dokter akan memasukkan jari ke dalam vagina dengan sedikit menekan lalu merabanya dari perut. Ini namanya pemeriksaan bimanual. Namun sekarang teknik ini jarang dilakukan karena ada teknologi USG,” terang Dwiana dalam sesi gelar wicara Edukasi Menjaga Kebersihan Kewanitaan dalam Rangka Hari Kebersihan Menstruasi 2019 bersama Betadine di Jakarta, belum lama ini.

Pemeriksaan USG memungkinkan dokter mengetahui detail rahim pasien tanpa harus memasukkan jari ke organ intim. USG membutuhkan cairan di depan rahim agar dapat melihat benda di belakangnya. Itu sebabnya saat Anda hendak melakukan pemeriksaan USG, Anda diminta menahan pipis. Posisi rahim tepat berada di belakang tulang kemaluan, dan aman di posisi itu.

“Jadi kalau ada yang bilang rahim terbaik atau miring, saya juga bingung itu diagnosisnya berasal dari mana. Tuhan menciptakan rahim dengan posisi di belakang tulang kemaluan agar aman terkunci di sana. Ia tidak bisa diraba hingga perempuan hamil 3 bulan. Kalau dia tidak sedang hamil dari mana diketahui posisinya terbalik atau miring. Itu mitos,” tandas Dwiana.
 
 
Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."