Jangan Takut Berwisata ke Tempat Baru, Ini Alasannya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi keluarga jalan-jalan. shutterstock.com

Ilustrasi keluarga jalan-jalan. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Hasil penelitian terkini menyebutkan kalau kaum milenial saat ini lebih memilih untuk mengurangi belanja demi kebutuhan wisata, jalan-jalan. atau bepergian. Tren menjelajahi tempat-tempat baru yang menarik memang menjadi gaya hidup terkini yang banyak digandrungi banyak orang.

Meskipun demikan, masih banyak orang yang malas keluar dari zona nyaman karena takut, misalnya etakutan akan tempat baru, seperti takut jadi korban kejahatan, takut tersasar, atau takut tidak bisa menikmati tempat yang dikunjungi. Kalau kita termasuk yang masih takut bepergian, berikut alasan kenapa kita jadi lebih mudah menjelajahi tempat-tempat baru saat ini.

Artikel lain:
Voluntourism, Pelesiran Sambil jadi Relawan
Wisata Uji Nyali Menyusuri Skywalk di Atas Jurang di Cina

Bepergian jadi lebih mudah karena akses internet yang semakin mudah. Kita bisa menemukan informasi apapun yang diperlukan dengan mudah, termasuk untuk keperluan jalan-jalan.

Kita juga bisa mengakses peta, tempat wisata yang populer di suatu tempat, hingga keperluan akomodasi yang bisa dipesan dengan mudah secara daring.

Saat ini juga sudah semakin banyak orang yang melakukan perjalanan. Lokasi yang dulu tak terjamah kini bisa ditemui ulasannya dengan mudah di situs pribadi maupun media online. Setiap orang juga sepertinya berlomba-lomba untuk mengunggah cerita tentang perjalanan wisata di media sosial, baik dalam bentuk tulisan, foto, maupun video.

Jadi, kita bisa belajar dari pengalaman orang lain tentang destinasi yang akan kita tuju. Tips dari para pelancong ini tak jarang bisa membuat lebih mudah menikmati liburan di tempat yang benar-benar baru.

TEEN

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."