Alasan Hijab DOA Sudah seperti Anak buat Dewi Sandra

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Dewi Sandra di Talkshow DOA di Muffest 2019, JCC, Jakarta Pusat, Jumat 3 Mei 2019. Tempo/Astari P Sarosa

Dewi Sandra di Talkshow DOA di Muffest 2019, JCC, Jakarta Pusat, Jumat 3 Mei 2019. Tempo/Astari P Sarosa

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Aktris Dewi Sandra meluncurkan label hijab bernama DOA, singkatan untuk “Dress Only for Allah”, pada November 2018. Walaupun masih baru, Dewi Sandra menganggap label hijab ini sudah seperti anak sendiri.

Dari sejak proses pencarian nama sampai mengurus proses produksi, Dewi Sandra memiliki hubungan khusus dengan label hijab ini. Ia mengambil waktu yang cukup lama untuk mendapatkan nama untuk label ini.

“Ini kayak sosok anak untuk aku, jadi aku enggak mau asal kasih nama,” tutur Dewi Sandra saat menghadiri bincang-bincang di Muslim Fashion Festival 2019 di Jakarta Convention Center, Jumat, 3 Mei 2019.

Artikel lain:
Sambut Ramadan, Ini Persiapan Dewi Sandra

Pada akhirnya, Dewi Sandra memutuskan untuk menggunakan nama DOA, yang juga bisa menjadi singkatan dari “Do Only for Allah” dan “Doa Only to Allah”.

Label ini memiliki filosofi yang ingin disampaikan oleh Dewi Sandra ke masyarakat luas, kalau kita harus banyak bersyukur pada Allah. Karena masih termasuk label yang baru, ia menganggap label ini sebagai bayinya.

“Brand DOA lahir pada November 2018. Jadi masih baby banget, lagi lucu-lucunya. Istilahnya lagi gemas-gemasnya,” lanjut Dewi.

Wanita kelahiran 3 April 1980 ini juga sangat sibuk mengurus label ini. Setiap bulan, DOA mengeluarkan koleksi baru. Setiap koleksi memiliki pesan-pesan istimewa yang ingin disampaikan oleh Dewi Sandra. Dia mengambil tema-tema yang inspiratif untuk setiap koleksinya.

“Filosofi dari DOA adalah untuk mengajak semua agar bisa sama-sama belajar,” jelasnya.

Baca juga:

Selama Ramadan, Dewi Sandra Akan Fokus ke Ibadah

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."