Psikolog Ingatkan Pentingnya Ikatan antara Orang Tua dengan Anak

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi keluarga bahagia

Ilustrasi keluarga bahagia

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kelekatan atau bonding yang kuat antara orang tua dengan anak menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan, terutama di 2 tahun pertama anak. Bonding merupakan ikatan emosional yang terjalin antara orang tua dengan anak.

Dengan bonding sejak dini, anak-anak bisa menjadi lebih mandiri saat besar, dan juga bisa menjadi lebih berani dalam mencoba berbagai macam hal. Bonding dapat dilakukan melalui berbagai hal sederhana.

Orang tua yang sibuk juga cukup meluangkan waktu 15-30 menit  setiap hari untuk membangun momen bonding dengan anak. Namun, ada tiga elemen dalam bonding yang harus dilakukan, yaitu kontak mata, sentuhan, serta interaksi. Aktivitas bermain yang sederhana pun bisa jadi momen bonding yang seru, menyenangkan, dan bermakna.

Baca juga:
Manfaat Jangka Panjang Anak Sering Bereksplorasi di Alam Bebas
Ajarkan Anak 3 Kata Ajaib Berikut, Suasana Jadi Damai

“Riset juga membuktikan bahwa sentuhan, sebagai salah satu elemen bonding, yang diberikan orang tua sejak bayi juga menunjang perkembangan otak anak secara keseluruhan, baik pada aspek motorik, kognitif, bahasa, sosial dan emosial,” tutur Chitra Annisya, psikolog anak dari Tiga Generasi, di acara Zwitsaland di Jakarta Selatan, Sabtu, 20 April 2019.

Dia menjelaskan kalau membangun bonding bisa dilakukan melalui berbagai aktivitas sehari-hari, termasuk bermain bersama. Walaupun orang tua sibuk, bonding juga menjadi aspek penting untuk pertumbuhan anak. Bonding bisa dilakukan dengan cara sederhana dan tidak mengambil banyak waktu.

Dua tahun pertama kehidupan anak juga menjadi saat terbaik untuk membangun bonding dengan orang tua. Karena itu, di dua tahun pertama sebaiknya anak jangan diberikan gawai sama sekali.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."