Masalah Pencernaan yang Rentan Dialami Bayi Lahir Operasi Caesar

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi bayi baru lahir. shutterstock.com

Ilustrasi bayi baru lahir. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Penelitian terdahulu menyebutkan ada perbedaan susunan mikrobioma usus pada bayi yang baru lahir yang dipengaruhi oleh cara persalinan. Pada bayi yang lahir melalui operasi caesar mendapatkan paparan antibiotik dari sang ibu ketika menjalani prosedur operasi.

Baca juga: Ajak Bayi Bicara dengan Bahasa yang Benar, Ini Alasannya

Fakta berbeda terungkap dalam penelitian terbaru yang dipresentasikan di Kongres Mikrobiologi dan Penyakit Menular Eropa di Amsterdam, Belanda. Penelitian terbaru menemukan bahwa perbedaan itu tidak tergantung pada penggunaan antibiotik oleh ibu.

Para ilmuwan menganalisis perkembangan mikrobioma usus pada 46 bayi yang lahir lewat operasi caesar dan 74 bayi yang dilahirkan secara normal dengan menggunakan sampel tinja yang dikumpulkan 10 kali selama tahun pertama kehidupan mereka. Mereka menemukan bahwa susunan mikrobioma usus bayi yang lahir lewat operasi caesar dan persalinan normal memperlihatkan perbedaan signifikan pada sampel tinja pertama bayi setelah dilahirkan.

Pada bayi yang dilahirkan melalui operasi caesar, mikrobioma usus kurang stabil dan perkembangan bakteri Bifidobacterium terntunda dibandingkan pada bayi yang dilahirkan secara normal. Bakter ini merupakan salah satu jenis bakteri usus terpenting yang mencerna serat makanan, membantu mencegah infeksi dan menghasilkan vitamin dan bahan kimia penting lainnya. 

Selain itu, bayi yang lahir lewat operasi caesar memiliki tingkat bakteri usus yang berpotensi menyebabkan penyakit yang jauh lebih tinggi, terlepas dari seberapa lama mereka tinggal di rumah sakit setelah lahir, jenis makanan, dan penggunaan antibiotik oleh ibu.

Para peneliti juga menemukan bahwa mikrobiota usus di awal kehidupan dikaitkan dengan jumlah kasus gangguan infeksi pernafasan selama tahun pertama kehidupan bayi.

Marta Reyman, dokter dari Rumah Sakit Anak Wilhelmina di Utrecht, Belanda, yang turut berpartisipasi dalam penelitian mengatakan perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mendalami fenomena ini dan menemukan pencegahan masalah yang berhubungan dengan kesehatan setelah kelahiran dengan operasi caesar.

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."