Awas Kurang Minum, Ini 3 Langkah untuk Penuhi Kebutuhan Cairan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi wanita berhijab minum air. shutterstock.com

Ilustrasi wanita berhijab minum air. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Organ tubuh manusia, baik pria maupun wanita, 60 persen hingga 70 persen komposisinya adalah cairan. Masing-masing organ di dalam tubuh dapat bekerja dengan baik bila tercukupi kebutuhan cairannya,antara lain kebutuhan cairan pada otak mencapai 83 persen, ginjal 83 persen, paru-paru 85 persen, mata 95 persen, jantung 75 persen, hingga otot 75 persen.

“Tentu pemenuhan tersebut diikuti pula dengan batasan cairan yang dikonsumi sesuai perkembangan usia. Contohnya, buat perempuan berusia di atas 18 tahun membutuhkan cairan hingga 2,7 liter sementara untuk perempuan hamil mencapai 3 liter. Bahkan, untuk ibu menyusui hingga 3,8 liter sebab membutuhkan banyak cairan karena akan lebih mudah haus. Perbedaan batasan cairan ini mengikuti kerja organ di dalam tubuh,” tutur Dr. Boy Abidin SpOG., di Jakarta Pusat, Rabu, 20 Februari 2019.

Baca juga:
Ketahui Manfaat Minum Es untuk Kecantikan dan Kesehatan

Lebih lanjut dia menjelaskan, “Hal pertama yang harus diingat, minum itu seharusnya sebelum kita haus. Kalau sampe kehausan baru minum, itu sudah terlambat namanya. Tubuh sudah kekurangan cairan. Artinya tubuh sudah melakukan kompensasi bekerja lebih keras untuk menghemat air di dalam tubuh.”

Untuk melihat sudah cukupkah konsumsi cairan setiap harinya bisa melalui indikasi warna urine. “Cara tahu kita cukup minum atau tidak, bisa dilihat dari produksi warna urine. Kalau kita cukup minum, urine kita berwarna bening. Misalnya pas puasa, warna urine kita akan pekat karena kurang minum,” kata Boy.

Ilustrasi wanita minuma air mineral atau air putih. shutterstock.com

Dia menyebutkan empat warna untuk mengecek kadar cairan pada urine. Warna kuning pekat menandakan Anda sangat butuh banyak minum. Warna kuning muda berarti butuh banyak minum. Warna kuning bening artinya minum sudah baik. Terakhir, wana bening sebagai tanda cairan sudah tercukupi.

Terakhir, dia menjelaskan pentingnya meminum air berkualitas bersih agar tidak menimbulkan masalah kesehatan jangka pendek maupun panjang. “Secara kasat mata, air yang bersih itu tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna. Ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No.492/MENKES/PES/IV/2010. Dan, tidak tercemar logam-logam berat seperti seng, timbal, dan merkuri. Ini masih menjadi PR kita bersama, terutama badan pengecekan air, untuk rutin melakukan pengecekan kadar kimia dalam air di setiap rumah tangga," tutur Boy.

Baca juga:
Suka Minum Air Es, Waspadai 3 Bahaya Kesehatan Ini

 

Dia pun menambahkan, “Bahaya logam berat yang berlebihan di dalam air pada ibu hamil bisa menyebabkan gangguan pada janin sehingga berpeluang cacat lahir, terganggu tumbuh kembang anak, serta kognitif atau perkembangan otaknya. Sementara bagi orang dewasa, logam berat yang menumpuk tersebut bisa berefek infeksi ginjal. Oleh karena itu, pentingnya kualitas sumber air yang kita minum, agar tidak menimbulkan masalah kesehatan yang dibawa di dalam air.”

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."