Wardah Bikin Slogan Baru, Seperti Apa Cantik Versi Wardah?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
ki-ka: Tatjana Saphira (Brand Ambassador Wardah),  Shabrina Salsabila (Brand Manager Wardah),  Yessi Chandra (Operational Manager Yayasan Taman Baca Inovator) & Dewi Sandra (Brand Ambassador Wardah)  dalam acara Wardah

ki-ka: Tatjana Saphira (Brand Ambassador Wardah), Shabrina Salsabila (Brand Manager Wardah), Yessi Chandra (Operational Manager Yayasan Taman Baca Inovator) & Dewi Sandra (Brand Ambassador Wardah) dalam acara Wardah "Feel The Beauty di Restoran Eastern Opulence, Cipaku I, Jakarta Selatan, Senin 18 Februari 2019. TEMPO/Silvy Riana Putri

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Wardah mengkampanyekan slogan baru mereka di tahun 2019. Jika selama 20 tahun berdiri Wardah lekat dengan moto "Inspiring Beauty", kali ini slogan mereka adalah "Feel the Beauty".

Brand Manager Wardah Cosmetics, Shabrina Salsabila mengatakan pembaruan slogan ini bertujuan meningkatkan kedekatan brand tersebut dengan gaya hidup wanita modern. "Kami juga ingin masyarakat lebih memahami dan mengerti apa arti kecantikan bagi mereka," kata Shabrina di Jakarta Selatan, Senin 18 Februari 2019.

Gagasan slogan "Feel the Beauty", menurut dia, lahir saat mencari model Wardah. "Ada yang cantik tapi enggak Wardah banget. Lalu muncul pertanyaan, memang sebenarnya yang Wardah banget itu yang seperti apa?" kata dia.

Dari situ, tim Wardah mulai menjelaskan kalau kecantikan buat Wardah adalah cantik yang bukan hanya dilihat dari mata, tapi juga bisa dirasakan dan membawa perubahan positif bagi lingkungan sekitar.

Baca juga: Wardah Kampanye Kosmetik Halal, Ada Kompetisinya

Terkait perubahan positif yang menjiwai slogan "Feel the Beauty", Shabrina menjelaskan, ada kegiatan Wardah Inspiring Movement yang terbagi ke dalam empat pilar, yaitu pendidikan, kesehatan, pemberdayaan perempuan, dan lingkungan.

Sebagai langkah awal, Wardah memilih bekerja sama dengan rumah baca Taman Baca Inovator di bidang pendidikan. Kolaborasi tersebut diwujudkan dengan gerakan partisipatif bertajuk #BeraniPeduli untuk mengajak orang lain menyumbangkan buku.

"Persentase minat baca anak Indonesia saat ini tergolong masih rendah, hanya sekitar 0,01 persen atau 1 : 10.000. Indonesia juga menempati peringkat ke-60 dari total 61 negara dalam kategori Most Literate Nations in the World.

Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya minat baca adalah keterbatasan akses terhadap buku. "Sebab itu, kami mencoba mengumpulkan buku bekas layak baca untuk anak usia 6 sampai 12 tahun agar mereka memiliki lebih banyak pilihan bacaan dan menjadi senang membaca," kata Shabrina.

Bagi Anda yang ingin mendonasikan buku dapat menyumbangkan di drop box #BeraniPeduli yang tersebar di lebih dari 70 titik sampai dengan 30 April 2019. Beberapa titik yang dimaksud antara lain 12 Wardah Beauty House yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia dan sejumlah universitas, di antaranya Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, dan Institut Teknologi Bandung.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."