Terbiasa Berlari, Alya Rohali Canggung saat Menari

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Alya Rohali. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

Alya Rohali. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Bersama Maudy Koesnaedi dan Maya Hasan, Alya Rohali ikut terlibat dalam pertunjukan wayang orang bertajuk Bhisma Mahawira yang digelar di Gedung Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu, 17 Februari 2019. Alya mengatakan pertunjukan Bhisma Mahawira merupakan karya pertamanya dalam seni teater.

"Pementasan wayang orang pertama kali buat saya. Tapi saya cukup familiar dengan wayang orang karena waktu kecil suka baca komik," kata Alya.

Artikel lain:
Cedera Otot Tak Bikin Alya Rohali Kapok Berlari

Alya mengaku kesulitan menari Jawa dalam pertunjukan Bhisma Mahawira karena dia bertahun-tahun terbiasa dengan gerakan cepat dengan kapasitasnya sebagai pelari.

"Saya diajak sama Mas Hendro, menari Jawa, nembang, ngomong bahasa Jawa. Saya kan suka lari marathon, semuanya benar-benar kecepatan," ungkap Alya, yang mengaku cukup kesulitan membuat semua gerakannya terlihat sempurna.

Meski terasa cukup menyulitkan, Alya bersyukur gerakannya menari bisa bagus setelah melakukan latihan serius dalam waktu yang cukup lama.

Alya Rohali. (Blibli.com)

"Menari Jawa itu harus benar-benar pakai hati. Mungkin karena saya baru pertama kali butuh adaptasi lebih banyak. Buat saya menari masih strugling banget. Di sini saya berlatih sabar sekali," paparnya.

Alya berharap keterlibatannya dalam pertunjukan wayang orang Bhisma Mahawira dapat memotivasi orang untuk lebih memperhatikan  tradisi. Dia juga berharap segmen penonton wayang orang jadi lebih luas ke depannya.

Baca juga:
Cerita Alya Rohali Sempat Kesulitan Lari Pakai Hijab

 

"Senang sekali bisa terlibat dalam pementasan ini. Semoga bisa mengajak lebih banyak orang untuk nonton wayang orang. Semoga yang nonton terhibur dan bisa memaklumi kalau tembangan aku ada yang kurang tepat," katanya.

Pertunjukan Bhisma Mahawira merupakan pagelaran yang dilakukan Yayasan Alumni SMA 6 Jakarta dan Gending Enem. Sebelumnya pada pada 5 November 2017 mereka mengadakan pementasan wayang orang bertajuk Aryo Penangsang dan pada 7 November 2015 mementaskan Ramayana dengan judul Sang Dewi Shinta.

TABLOIDBINTANG

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."