Gampang Lupa? Atasi dengan 5 Tips Berikut

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
FPC. Pelupa. shutterstock.com

FPC. Pelupa. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Apakah akhir-akhir ini Anda menjadi mudah lupa? Lupa membawa payung di musim hujan, lupa nama rekan bisnis baru, atau lupa lokasi menyimpan USB.

Berdasarkan artikel di Psychology Today yang ditulis oleh psikolog Susan Krauss Whitbourne, Ph.D, ada sejumlah alasan mengapa orang kerap melupakan sesuatu. Penelitiannya menunjukkan langkah pertama yang harus dilakukan agar tidak lupa harus membuat pola atau sandi tertentu di dalam otak agar mudah mengingat.    

Menurut Whitbourne, sebagian besar orang tanpa berpikir panjang hanya melakukan kegiatan sehari-hari berbarengan dengan menghadapi sejumlah persoalan. Kondisi itu menyebabkan bagian otak hanya mengingat hal-hal rutin tidak terhubung dengan bagian otak yang bertanggung jawab untuk kesadaran hal lain.

Artikel lain:

7 Tips Buat yang Masih Melajang di Tahun 2019
Tips Padu Padan Busana Motif Kotak-kotak dan Bunga

Berikut lima tips yang disarankan dari laman Bustle buat yang mudah lupa.

#Menyimpan di wadah yang mudah terlihat
Menurut pakar pengorganisasian Elizabeth Larkin, salah satu hal paling efisien dan sederhana agar tidak pernah melupakan benda seperti kunci atau USB adalah menyimpan di tempat yang sama. Larkin merekomendasikan untuk menyediakan mangkuk kecil atau nampan di tempat yang mudah diakses atau terlihat, misalnya di dekat pintu masuk kamar. Dengan begitu, jika Anda dalam kondisi terburu-buru ataupun lupa, mudah untuk menemukannya.

#Kaitkan dengan cerita dan detail untuk mengingat nama
Menurut Ira Hyman, Ph.D., yang menulis artikel tentang asosiasi memori di Psychology Today, buat yang mudah lupa nama, sebaiknya mengingat cerita atau detail tentang seseorang. Dia menyatakan hal ini dikenal sebagai "Paradoks Baker-baker", yaitu ketika subjek uji diberi tahu bahwa seorang pria adalah pembuat roti lebih mungkin mengingat detail itu, dibandingkan hanya mengatakan namanya adalah Baker.

Hyman mengatakan ini karena kita mengasosiasikan begitu banyak citra mental dengan pembuat roti, yaitu celemek, adonan roti, dan penggiling roti. Hal  itu meninggalkan kesan mental yang jauh lebih kuat di dalam otak dibandingkan sebuah nama. Oleh sebab itu, dia merekomendasikan untuk membuat sedikit cerita dan asosiasi kata ketika bertemu orang baru.

Ilustrasi perempuan menulis. shutterstock.com

#Alarm dan pengingat otomatis
Kedua instrumen teknologi ini dapat membantu mengingat kegiatan, agenda, atau benda yang akan dibawa. Setel alarm 5 menit lebih awal dari jadwal dan lakukan pengulangan. Nyalakan alarm secara berkala, yaitu harian, mingguan, dan bulanan sesuai jenis kegiatan.

Penulis buku terlaris versi The New York Times, “The Four Hour Workweek”, Tim Ferriss menyampaikan bahwa bantuan teknologi banyak membantu sebagai pengingat. Dia merekomendasikan kalender Google sebagai pengingat yang bermanfaat, rinci, dan mudah diakses.

Dia pun membagikan aplikasi Jot! Aplikasi tersebut mengirim pesan suara ke diri sendiri, lalu dikirimkan ke email pribadi. Fungsi ini bermanfaat buat yang sedang mengemudi atau bepergian.

Baca juga:

Tips Merawat Karpet Supaya Awet Bagus

#Membuat catatan pengingat
Catatan yang ditulis tangan menjadi salah satu metode pengingat yang ampuh untuk sejumlah orang. Buatlah catatan secara terpisah, yaitu umum dan khusus. Bedakan pula warna untuk setiap jenis catatan pengingat.  

#Repetisi
Blog Rosetta Stone Fit Brains merekomendasikan untuk mengulangi atau repetisi informasi secara rinci selama 1 hingga 2 menit. Ucapkan dengan lantang dan kata-kata yang lugas. Tindakan repetisi tersebut dinilai membantu melekatkan informasi ke dalam otak.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."