6 Rambu Buat Pasien Penyakit Jantung yang Ingin Olahraga

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi pasangan berolahraga. shutterstock.com

Ilustrasi pasangan berolahraga. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pasien penyakit jantung atau pernah menjalani operasi di area jantung harus berhati-hati dalam melakukan aktivitas fisik, termasuk olahraga. Sebaiknya jangan melakukannya gerakan yang terlalu berat atau harus sesuai petunjuk dokter.

Baca: Ingin Lebih Sehat di 2019, Ayo Rutin Berolahraga

Sebaiknya konsultasikan jenis olahraga dan gerakan apa saja yang boleh dilakukan dan sebaiknya dihindari. Apabila dokter sudah memberikan saran, lakukan olahraga secara rutin demi menjaga kesehatan jantung. Mengutip laman Web MD dan Medline Plus, berikut ini sejumlah rambu bagi pasien penyakit jantung yang ingin berolahraga.

1. Mengatur ritme
Jangan terlalu banyak dan terlalu cepat melakukan gerakan. Ambil jeda di antara pergantian gerakan kemudian mulailah gerakan yang tidak terlalu intens dan tingkatkan secara bertahap jika memungkinkan.

2. Jenis gerakan
Gerakan aerobik membuat jantung dan paru-paru bekerja dalam waktu lama. Latihan ini bisa membantu jantung menggunakan oksigen lebih baik dan meningkatkan aliran darah. Hanya saja, tidak setiap gerakan aerobik bisa dilakukan oleh semua pasien jantung. Pilih gerakan aerobik dengan intensitas ringan, seperti berjalan, berenang, jogging ringan, atau bersepeda. Lakukan gerkan ini setidaknya 3 sampai 4 kali seminggu.

3. Lokasi dan waktu olahraga
Jangan berolahraga di luar rumah saat terlalu dingin, panas, atau lembap. Kelembapan yang tinggi dapat membuat tubuh cepat lelah. Temperatur yang ekstrem juga mengganggu sirkulasi darah, mempersulit pernapasan, dan menyebabkan nyeri dada.

Saat cuaca panas, pilih olahraga di pagi atau sore hari. Perhatikan juga pakaian saat berolahraga. Sebaiknya kenakan busana yang nyaman, tipis, serta menyerap keringat. Jika dalam kondisi dingin, tutup hidung dan mulut saat berolahraga di luar ruangan.

4. Tetap terhidrasi
Minumlah bahkan sebelum merasa haus, terutama di hari yang panas. Minum sangat penting untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuh ketika aktif bergerak.

Baca juga: Minum Saat Lari Bikin Muntah, Mitos atau Fakta?

5. Mandi
Hindari mandi dengan air yang sangat panas, dingin, atau mandi sauna setelah berolahraga. Suhu ekstrem ini membuat jantung bekerja lebih keras.

6. Berhenti atau ambil jeda olah raga
Dalam kondisi tidak enak badan atau demam. Pasien penyakit jantung harus menunggu sampai semua gejala itu reda, kecuali dokter memberikan arahan lain.

Hentikan aktivitas jika jantung berdetak cepat dan tidak teratur atau jantung berdebar. Periksa nadi sebelum dan setelah beristirahat selama 15 menit. Jika masih lebih dari 100 denyut per menit, hubungi dokter.

Penderita sakit jantung juga harus menghentikan aktivitasnya ketika merasa lemah dan pusing, terjadi pembengkakan di tubuh yang tidak dapat dijelaskan sebabnya, merasa tekanan atau sakit di area dada, leher, lengan, rahang, atau bahu.

SILVY RIANA PUTRI

Artikel lainnya: Della Dartyan Suka Olahraga Ekstrem, Pilih di Gunung dan Laut

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."