Kisah Inspiratif Viara, Tetap Mandiri Meski Sakit Ginjal

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Penyintas gangguan ginjal Viara Hikmatun Nisa' bersama sang Ibu, Inwaningsih dan Ayahnya, Syaihul Hady saat ditemui dalam acara

Penyintas gangguan ginjal Viara Hikmatun Nisa' bersama sang Ibu, Inwaningsih dan Ayahnya, Syaihul Hady saat ditemui dalam acara "Kenali Gangguan Ginjal pada Anak" di Jakarta, Selasa, 13 November 2018. ANTARA News

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Viara Hikmatun Nisa duduk di atas kursi roda sembari menahan perih. Gadis 14 tahun ini sudah melakukan operasi hingga 7 kali dan rutin cuci darah demi bertahan hidup. Meski menderita sakit ginjal, Viara tak berpangku tangan. Dia justru menginspirasi banyak orang karena tetap kreatif dan bisa menghasilkan uang sendiri.

Ayah Viara, Syaihul Hady, 38 tahun, menceritakan awal sakit yang diderita putrinya pada 2011. Saat itu, sulung dari 3 bersaudara ini mengeluh sakit perut kemudian dibawa ke RSUD Sitobondo. "Berawal dari usus buntu dan harus dioperasi. Beberapa bulan kemudian kembung lagi dan operasi lagi," kata Syaihul Hadi.

Orang tua Viara kemudian membawanya ke rumah sakit di Jember. Namun keluhan sakit perut itu tak kunjung reda. "Lalu, saya membawanya ke rumah sakit di Malang. Dari hasil observasi di sana, ditemukan perlengketan usus dan harus dipotong sepanjang 70 sentimeter karena ususnya busuk," ujar Syaihul Hady di acara 'Kenali Gangguan Ginjal pada Anak' di Jakarta.

Tepat pada pertengahan 2014, Viara didiagnosa terkena lupus. Penyakit ini menyerang kekebalan tubuhnya. Pada saat bersamaan, gadis kelahiran 22 Juli ini juga menderita gangguan ginjal yang mengharuskannya cuci darah. "Viara mesti mencuci darah di hari ulang tahunnya pada tahun 2015. Dalam seminggu, Viara cuci dara dua atau tiga kali. Dan itu rutin dilakukan selama setahun," ucap dia.

Pengobatan ginjal ini memerlukan biaya lebih banyak karena ongkos sekali cuci darah sekitar Rp 1,25 juta. Selain biaya sendiri, Syaihul mengatakan keluarganya mendapat bantuan dari BPJS dan donatur. Satu satu jalan untuk menangani gangguan ginjal Viara adalah dengan melakukan transplantasi ginjal. Rencananya, Viara akan mendapat donor ginjal dari ibunya Inwaningsih, 39 tahun. Operasi transplantasi ginjal itu akan berlangsung pada Februari 2019.

Kendati memiliki tubuh yang lemah, Viara tak berdiam diri. Dia tetap berusaha dan mampu menghasilkan uang sendiri dengan berdagang pernak-pernik, seperti gelang, tas, hingga botol. Viara menjual barang dagangannya itu kepada dokter atau suster di tempatnya berobat.

Kini, Viara sudah punya toko online di Buka Lapak dan Tokopedia bernama Viara Shop. "Saya sendiri tak tahu dari mana Viara belajar membuat pernak-pernik itu," kata Syaihul. Dari aksesoris seharga Rp 10 ribu sampai Rp 50 ribu itu, Viara mampu mengantongi pendapatan sampai Rp 10 juta. Bahkan di tengah kesulitan yang dihadapi, Viara bertanya berapa zakat penghasilan yang harus dia bayarkan.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."