Sebastian Gunawan - Cristina Panarese Maknai Lukisan ke Busana

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Sebastian Gunawan dan Christina Panarese di Peragaan Busana Votum Sebastian Gunawan, Central Anniversary Flower Extravaganza, 30 Agustus 2018, Jakarta Pusat (Foto: Central Department Store)

Sebastian Gunawan dan Christina Panarese di Peragaan Busana Votum Sebastian Gunawan, Central Anniversary Flower Extravaganza, 30 Agustus 2018, Jakarta Pusat (Foto: Central Department Store)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sebastian Gunawan bersama istrinya, Cristina Panarese merilis koleksi busana terbarunya bernama Cromia. Garis rancangan koleksinya kali ini terinspirasi dari lukisan karya seniman Prancis, Henri Matisse.

"Saya terinspirasi dengan pola pikir Henri Matisse. Kenapa dia bisa menemukan sesuatu yang tidak lazim," ujar Sebastian Gunawan saat pagelaran busana Cromia di Hotel Mulia Jakarta, Jumat, 21 September 2018. Dibantu Cristina Panarese yang juga menjadi rekan Sebastian Gunawan selama 25 tahun, keduanya mencoba menuangkan seni lukis dalam sebuah busana.

Nuansa lukisan melekat ke dalam 88 busana koktail dan gaun malam koleksi Cromia. "Berbagai macam warna menjadi daya tarik Cromia dan tidak ada warna yang paling dominan," kata Sebastian Gunawan. "Saya pakai warna oranye kemerahan, ungu kuning kenari, biru muda, hijau pupus, tosca, nude, hitam dan putih."

Kendati terinspirasi dari lukisan lawas, garis desain Cromia memiliki sentuhan modern. "Bagaimana lukisan zaman dulu hingga kini bisa tetap tampil modern. Padahal kala itu, zaman naturalisme sangat kuat," ucap Sebastian Gunawan. Sebab itu, dia mencoba menghadirkan semua itu dalam Cromia.

"Pun saya tak mau bermain aman supaya berbeda. Selain warna yang dijadikan detail, saya juga memakai teknik melipat, meliuk dan menyusun agar terlihat mewah, elegan tetapi tetap muda," kata Sebastian Gunawan.

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."