CANTIKA.COM, Jakarta - Denada menyimak komentar publik yang menganggap penampilannya kian vulgar dalam bernyanyi. Di video “Mutha Futha” dan lagu De Nada misalnya, gaya Denada dianggap kelewat seksi dan menuai kontroversi. Dia pun tahu jika ada yang menilai gaya yang menurut mereka semakin "enggak jelas" itu disebabkan rumah tangganya yang kandas.
Baca juga:
Buat Video Klip Baru, Denada Bikin Heboh Netizen
Denada Menenangkan Anak saat Tantrum, Tangan Besi dan Friendly
“Gara-gara gagal berumah tangga, putus cinta, saya jadi gonta-ganti gaya enggak jelas, begitu, ya? Saya sempat membaca komentar semacam itu. Ayolah, yang kenal dan paham tentang saya sejak awal, tahu betul Denada seperti apa," kata Denada. "Saya enggak selabil dan segalau itu."
Denada mengakui kehidupan cintanya memang tidak mulus. “Ibarat jalan, kehidupan cinta saya berkelok-kelok. Kelok sembilanlah. Sudah benar-benar enggak keruan. Tapi sudahlah, itulah kehidupan. Enggak ada hubungannya dengan gaya saya,” ucap Dena menegaskan.
Setelah bercerai dengan Jerry Aurum pada 2015, Denada mengaku sempat larut dalam kesedihan dan kekecewaan. Pertanyaan besarnya saat itu adalah, kenapa pernikahannya sampai gagal?
Penyanyi Denada tampil dalam konser Pesta Rakyat HUT ke 71 Kemerdekaan RI di GBK Senayan Jakarta, 17 Agustus 2016. TEMPO/Nurdiansah
Musababnya, menurut Denada, proses pendekatan sampai menikah dengan Jerry Aurum benar-benar sesuai dengan harapannya. “Saya menjalani proses yang benar-benar ideal dengan Jerry. Kami mulai dari berteman, lalu bersahabat. Kami punya minat yang sama. Sama-sama suka menyelam, suka menonton, suka seni, suka melakukan perjalanan. Klop banget,” ujar Denada.
Namun semua proses yang lancar dan kesamaan hobi dengan pasangan belum tentu menghasilan pernikahan yang awet. Dari situ Denada belajar, persahabatan erat, seperti yang dulu dijalinnya dengan Jerry, bukan jaminan pernikahan langgeng.
“Tapi saya enggak lama-lama larut dalam kesedihan. Alhamdulillah, Tuhan memberi banyak pekerjaan saat itu. Jadi saya juga cepat pulih, enggak menangis terus. Saya harus keluar rumah, harus kerja. Harus mengurus anak, karena saya jadi orang tua tunggal,” kata Denada.
