Heboh Game Kode Keras Cewek, Apa Benar Cewek Serempong Itu?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Game Kode Keras Cewek. (Google Play)

Game Kode Keras Cewek. (Google Play)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ada satu game baru yang sedang hits. Namanya game Kode Keras Cewek. Game ini dibuat oleh Greatz, developer asal Indonesia.

Game genre novel ini menceritakan bagaimana repotnya orang pacaran, khususnya si cowok yang berusaha memaknai keinginan ceweknya. Jika salah menjawab pertanyaan maka poin akan berkurang, bahkan permainan bisa berakhir. Permainan ini menuntut cowok memahami apa kira-kira isi hati atau keinginan pacarnya.

Hingga hari ini, game yang dibuat pada Desember 2017 itu sudah diunduh oleh lebih dari 1 juta orang dan mendapat 4,5 dari 5 bintang di Play Store. Dalam game tersebut, setiap pemain mengambil peran sebagai cowok dan ditantang untuk memahami apa kode yang diberikan ceweknya. Contoh, si cowok mengajak jalan-jalan kemudian ketika ditanya ke cewek, si ceweknya hanya menjawab, "terserah".

Permainan dimulai. Cowok dihadapkan pada beberapa pilihan, mulai dari jalan-jalan ke mal, diam di rumah, atau nongkrong di kedai kopi. Jawaban mana yang cocok dengan keinginan ceweknya, maka poin akan bertambah dan permainan berlanjut. Lantas apa kata perempuan tentang game Kode Keras Cewek ini. Apa benar cewek serempong itu?

"Saya cewek, tapi enggak gitu-gitu amat ribetnya," tulis Monika Maduratna dalam kolom komentar. "Udahlah bang, cari cewek yang lain aja."

Game Kode Keras Cewek

Ada pula komentar dari Gladys Chouvani yang menulis, "Gue cewek, tapi ini game bikin geleng-geleng juga karena gue enggak kayak yang dia game."

Bahkan ada seorang pria yang meminjamkan game tersebut ke seorang teman wanitanya. Dan ternyata, perempuan itu juga tak peka dengan kode keras si cewek di game in. "Cewek itu benar-benar makhluk yang misterius!" tulis akun Ahmad Faiz R.

RINI K

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."