Sang Mantan Kejar - kejar Kamu Ingin Balikan, Harus Bagaimana?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi pasangan jenuh. Shutterstock

Ilustrasi pasangan jenuh. Shutterstock

IKLAN

TEMPO.CO, Jakarta - Ada orang yang ingin memperbaiki hubungan yang sudah kandas. Mungkin kamu sedang atau pernah mengalami ketika sang mantan ingin kembali lagi menjalin asmara denganmu. Tapi kamu sudah tidak mau. Buatmu, yang lalu sudah berlalu dan cukup berteman saja dengannya jika memungkinkan.

Namun bagaimana jika sang mantan berkukuh ingin kembali dan memata-mataimu. Dia mengetahui semua gerak-gerikmu dan ingin membangun komunikasi dengan harapan lebih. Presiden Asosiasi Penanganan Ancaman Profesional di San Diego, Amerika Serikat, Wendy L. Patrick, PhD mengatakan, ada beberapa strategi yang mesti kamu lakukan untuk menghindari sang mantan yang terus menguntit.

1. Ubah rutinitas
Sang mantan tentu sudah tahu kegiatanmu sehari-hari. Sebab itu, Wendy menyarankan supaya kamu mengubah rutinitas sehingga ia tidak bisa menemukanmu. “Misalnya, dengan memajukan jadwal berangkat ke kantor atau mengubahnya setiap dua atau tiga hari sekali. Ubah pula jadwal olahragamu. Sebisa mungkin buat jadwal kegiatan baru yang tidak mudah ditebak polanya,” kata Wendy.

2. Jangan sering perbarui status media sosial
Jangan salahkan mantan jika dia dengan mudah mengetahui kegiatanmu. Bisa jadi, kamu sendiri yang membuka akses informasi tersebut. “Jangan mengunggah hal-hal yang dapat membuat si penguntit tahu kapan dan di mana kamu berada. Boleh saja membarui status di media sosial, tapi jangan terlalu sering," ucap Wzendy. "Sebisa mungkin jangan langsung update ketika berada di sebuah tempat tertentu karena bisa jadi si penguntit akan menyusul."

3. Jangan goyah
Serangan penguntit yang paling umum adalah meneror dengan panggilan telepon atau pesan. Di sinilah kesabaranmu diuji. Mengabaikan 29 panggilan telepon atau pesan lalu merespons panggilan dan pesan berikutnya dengan maksud menghentikan langkah pelaku, itu keliru. Jika melakukannya, kamu mengajarkan kepada penguntit bahwa dibutuhkan setidaknya 30 kali percobaan untuk menghubungimu.

“Jawaban terbaik untuk para penguntit adalah jangan menjawab panggilan atau pesannya sama sekali. Ketika para penguntit mengancam karena terus diabaikan, jangan goyah atau bersikap baik," kata Wendy. Sebab, cara itu hanya memberi keyakinan delusional kepada mereka. Cara terbaik yakni menceritakan ke sahabat atau keluarga yang dapat membantu dan laporkan ke polisi.

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."