Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mercedes-Benz Indonesia Akui Tarif Trump Berpotensi Naikkan Harga Mobilnya

foto-reporter

Reporter

google-image
Puluhan Mercedes-Benz S Class terparkir berjejer di area Parkir Timur Senayan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Senin, 14 Oktober 2024. Kendaraan yang terparkir ini diduga akan digunakan sebagai Kendaraan Dinas Pemerintahan Baru dan juga Kendaraan Kedutaan Besar yang ada di Indonesia. TEMPO/Ilham Balindra

Puluhan Mercedes-Benz S Class terparkir berjejer di area Parkir Timur Senayan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Senin, 14 Oktober 2024. Kendaraan yang terparkir ini diduga akan digunakan sebagai Kendaraan Dinas Pemerintahan Baru dan juga Kendaraan Kedutaan Besar yang ada di Indonesia. TEMPO/Ilham Balindra

Advertisement

GOOTO.COM, Jakarta - Chief Operating Officer PT Inchcape Indomobil Distribution Indonesia Donald Rachmat mengakui bahwa tarif impor baru yang diterapkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berpotensi menaikkan harga jual mobil Mercedes-Benz di Tanah Air. Salah satu dampaknya adalah soal pelemahan Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat.

"Ini yang baru kelihatan itu baru exchange rate yang naik, artinya ke depannya, ada kemungkinan bahwa harga-harga kendaraan, semua kendaraan, karena rata-rata kendaraan, komponennya diimpor dari luar, tentunya karena base-nya US dollar atau euro, maka tentunya akan ada kemungkinan kenaikan harga in the future," kata Donald saat ditemui di Jakarta, Senin, 21 April 2025.

Kendati demikian, Donald belum bisa memprediksi berapa lama kondisi tersebut akan berlangsung. Namun, dia mengatakan bahwa dampak dari tarif Trump ini lebih kepada dampak jangka panjang.

Hingga saat ini, Mercedes-Benz Indonesia sendiri masih belum melakukan penyesuaian harga mobilnya. Donald menuturkan pihaknya masih berfokus untuk memanfaatkan peluang yang ada di pasar Tanah Air saat ini, karena segmen yang diisi Mercedes-Benz ini disebut lebih stabil dalam situasi kondisi ekonomi.

"Karena kami bermain di segmen upper class customer yang relatif punya uang, dan memang mereka membeli mobil itu bukan untuk kebutuhan fungsional, tetapi lebih ke arah aktualisasi diri dengan merek mobil premium tersebut," ucapnya.

Seperti diketahui, Presiden Donald Trump mengumumkan tarif timbal balik atau resiprokal terhadap impor dari sejumlah negara yang masuk ke AS pada 2 April lalu. Indonesia termasuk dalam negara-negara itu, dengan pengenaan tarif sebesar 32 persen.

Semula tarif resiprokal ini dijadwalkan diterapkan pada 9 April 2025. Namun, Trump menunda pemberlakuan tarif tersebut selama 90 hari untuk memberi waktu kepada sejumlah negara dalam melakukan negosiasi.

Pilihan Editor: Kalahkan Verstappen, Oscar Piastri Juara F1 Arab Saudi 2025

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement