Yang Membedakan Sunscreen Asal Amerika dengan Eropa dan Korea Selatan - beauty Cantika.com

Advertisement
Advertisement
Advertisement

Yang Membedakan Sunscreen Asal Amerika dengan Eropa dan Korea Selatan

foto-reporter

Reporter

google-image
Ilustrasi sunscreen. Shutterstock

Ilustrasi sunscreen. Shutterstock

Advertisement

CANTIKA.COM, Jakarta -  Ada banyak produk tabir surya atau sunscreen beredar di Tanah Air, termasuk buatan luar negeri. Sunscreen asal Amerika, Eropa, dan Korea Selatan termasuk pilihan teratas. Nah, kali ini kita mengulik perbedaan sunscreen Amerika dengan produksi Eropa dan Korea Selatan.

Di Amerika Serikat, sunscreen termasuk ke dalam regulasi Food and Drug Administration (FDA) sebagai obat bebas. Maka dari itu, setiap produk sunscreen memerlukan pengujian dan persetujuan yang ketat terkait filter ultraviolet (UV). Saat ini, Amerika Serikat memiliki 16 filter UV, sedangkan Eropa memiliki 30 filter UV. Filter yang biasa digunakan adalah filter mineral seperti zinc oxide dan titanium dioxide yang baik untuk cakupan spektrum luas, namun sering meninggalkan warna putih. Selain itu ada juga filter kimia seperti oxybenzone, avobenzone, dan octinoxate.

Menurut dokter kulit Hadley King, sunscreen mineral di Amerika sudah jauh berkembang dibanding versi lamanya yang tebal, putih, dan susah diratakan. Tapi kenyataannya masih banyak produk sunscreen yang berat, berminyak, dan kurang nyaman digunakan, terutama jika dibandingkan dengan produk sunscreen internasional.

Tidak seperti di Amerika Serikat, di Eropa dan Korea Selatan, sunscreen diatur sebagai kosmetik. Hal ini mempermudah filter UV untuk beredar di pasaran. Hasilnya, berbagai macam formula elegan dan ringan yang tidak hanya melindungi kulit, tetapi juga mempercantiknya. 

Tinosorb S, tinosorb M, atau memory XL merupakan bahan-bahan ampuh ini menawarkan perlindungan UVA yang tinggi, stabilitas yang lebih baik, dan tidak meninggalkan bekas putih atau white cast. Namun, bahan-bahan ini tidak tersedia di Amerika Serikat. 

Menurut dokter Adam Friedma, tabr surya internasional sering kali memberikan perlindungan UVA yang lebih baik dan unggul dalam sentuhan kosmetiknya karena menyertakan filter UV yang canggih dan formulasi yang inovatif.

Perbedaan Birokrasi Soal Filter UV

FDA, badan pengawas makanan dan obat Amerika Serikat, belum menyetujui filter sunscreen baru sejak akhir tahun 1990-an. Amerika Serikat masih terjebak dalam birokrasi yang rumit, sementara di Eropa dan Korea Selatan terus mengembangkan dan merilis filter UV yang lebih canggih. Meskipun undang-undang inovasi sunscreen pernah disahkan pada 2014, namun hingga saat ini filter baru belum tersedia di pasaran.

Dokter Friedman mengatakan bahwa masalah utamanya masih terkait dengan regulasi dan pengujian. “Persyaratan ketat untuk data keamanan, termasuk uji klinis pada manusia, menimbulkan tantangan signifikan bagi produsen yang ingin mendapatkan persetujuan untuk filter UV baru,” jelasnya.

Dengan kata lain, FDA sangat panjang dan mahal sehingga merek sunscreen tidak mau repot-repot mengajukan permohonan.

Selain itu, beberapa filter UV kimia, seperti oxybenzone dan octinoxate, telah menimbulkan tanda bahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Hawaii telah melarang penggunaan ini karena dapat berbahaya bagi terumbu karang. “Oxybenzone telah dikaitkan dengan alergi, gangguan hormon, dan kerusakan sel," jelas dokter King.

Ada harapan Amerika mengejar ketertinggalan soal regulasi sunscreen, tetapi berjalan sangat lambat. Kelompok advokasi, dokter kulit, dan brand mendorong perubahan, tetapi kemajuan akan tetap lambat tanpa perubahan besar dalam peraturan FDA. Sementara itu, beberapa dokter kulit sedang menjajaki tindakan perlindungan alternatif, seperti potensi CBD yang dienkapsulasi nano (nCBD) untuk mengurangi kerusakan DNA yang disebabkan oleh UVA.

Pada akhirnya, hal terpenting dalam memakai sunscreen terletak pada konsistensi, terlepas dari asal usulnya. Carilah perlindungan spektrum luas dengan SPF 30 atau lebih tinggi, dan aplikasikan ulang atau reapply setiap dua jam.

Pilihan Editor: Apakah Sunscreen Bisa Kedaluwarsa? Begini Cara Cari Tahunya

DINI AGHNNY | BYRDIE

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement